Kalahkan Uni-Eropa, Pengusaha Optimistis Ekspor Biodiesel Meningkat

Michael Reily
23 Maret 2018, 11:39
Microsite Biodiesel
Arief Kamaludin | Katadata
Biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen.

Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi)  optimistis ekspor biodiesel ke Uni-Eropa akan meningkat pada 2018, seiring dengan dimenangkannya gugatan Indonesia  di World Trade Organization (WTO) dan Mahkamah Uni-Eropa. Alhasil, tuduhan bea masuk anti-dumping kini dihapus dan tarif ekspor biodiesel kembali normal.

Ketua Umum Harian Aprobi Paulus Tjakrawan mengaku kemenangan pemerintah dan pengusaha melegakan semua pelaku usaha biodiesel. “Saat ini, banyak perusahaan yang kembali menjajaki kemungkinan ekspor biodiesel ke Eropa,” kata Paulus kepada Katadata, Kamis (22/3).

Meski begitu, Aprobi masih akan menghadapi tantangan terkait usulan Resolusi Parlemen Uni-Eropa yang mengeluarkan sawit dari bahan baku minyak nabati untuk biodiesel. Jika itu nanti disepakati oleh Council Uni-Eropa serta Commission Uni-Eropa, ekspor ke sana kemungkinan akan kembali anjlok. “Akan ada potensi hambatan ekspor biodiesel  di  2021,” ujar Paulus.

(Baca : Indonesia Menangkan Gugatan Banding Biodiesel dengan Uni Eropa)

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) juga menyambut baik penghapusan bea masuk anti-dumping Uni-Eropa. Menurut asosias, , biodiesel Indonesia bisa mendapatkan peluang yang besar setelah pasar Eropa kembali memberlakukan tarif normal.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada  2013–2016 ekspor biodiesel Indonesia ke Uni-Eropa turun sebesar 42,84%, dari US$ 649 juta di 2013 turun menjadi US$ 150 juta pada 2016. Nilai ekspor biodiesel Indonesia ke Uni-Eropa paling rendah terjadi sepanjang periode  2015 yakni  sebesar US$ 68 juta.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...