Alfamart Incar Kenaikan Penjualan 15% Selama Ramdhan dan Lebaran

Michael Reily
2 April 2018, 20:30
Alfamart
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Siswa magang beraktivitas di laboratorium bisnis ritel Alfamart atau "Alfamart Class" di SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (1/12).

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), perusahaan pemegang jaringan retail Alfamart  menargetkan kenaikan penjualan sebesar 15% sepanjang periode Ramadhan dan Lebaran 2018.  Peningkatan penjualan sebagian besar ditopang oleh jenis produk fast moving consumer goods (fcmg) .

"Ekspektasi kami tahun lalu penjualan tumbuh 12,5% saat Lebaran, tapi tahun ini ada potensi kenaikan sebesar 15%," kata Presiden Direktur Sumber Alfaria Hans Prawira di Jakarta, Senin (2/4).

Advertisement

(Baca : Penjualan Tumbuh Melambat, Laba Alfamart Anjlok 50%)

Menurutnya, permintaan produk fmcg biasanya mengalami lonjakan pada periode Ramadhan dan Lebaran. Karenanya, perusahaan selalu menyiapkan stok barang dua pekan sebelum dan setelah Lebaran. 

"Saat ini kami sudah mulai sibuk menyiapkan stok untuk Ramadhan, bahkan untuk beberapa barang seperti kurma kami pun  sudah ada," ujarnya. 

Selain periode festive seperti Lebaran yang rutin terjadi tiap setahun sekali,  penjualan Alfamart tahun ini juga diprediksi tumbuh seiring dengan berlangsungnya event Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang. Pasalnya Alfamart merupakan retail partner di gelaran tersebut. Sehingga, perusahaan berharap bisa memaksimalkan penjualan baik di venue pertandingan maupun  di wisma atlet.

"Kami percaya ada kenaikan besar dari datangnya tamu. Besarnya berapa, kami harap bisa naik 15%," katanya.

Selain memanfaatkan event untuk mendongkrak penjualan, perseroan tahun ini juga mulai selektif dalam pengembangan gerai maupun dalam pengadaan barang pada sejumlah gerai. Dimana barang yang dijual di beberapa gerai akan mulai disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Proyek percobaan pun mulai dilakukan di  sekitar 400 gerai di Bogor. (Baca juga : Dorong Efisiensi, Alfamart Pangkas Belanja Modal Jadi Rp 2,3 Trilun)

Kustomisasi dilakukan dengan penggunaan data untuk lebih mengenal konsumen. Pasalnya, sejauh ini, dua tipe toko yang sudah bisa diidentifikasi oleh Alfamart. Toko untuk transit yang lebih banyak berbelanja makanan dan minuman, sedangkan toko residensial dibutuhkan konsumen untuk berbelanja kebutuhan harian. “Kami pastikan pendekatan kami benar,” tutur Hans.

Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement