Tiga Fintech Tawarkan Kredit Pendidikan bagi Mahasiswa
Layanan keuangan berbasis teknologi digital atau financial technology (fintech) berkembang semakin pesat. Di sektor pembiayaan, fintech telah menawarkan bermacam kredit dari mulai pinjaman mikro untuk pengusaha kecil, hingga untuk kegiatan konsumsi. Terbaru, tiga perusahaan fintech menawarkan akses kredit untuk pembiayaan pendidikan tinggi bagi mahasiswa.
Salah satu perusahaan yang aktif memberikan solusi pembiayaan pendidikan adalah Dana Cita. Dengan dukungan Y Combinator yang berbasis di Silicon Valley, Dana Cita yang baru berjalan mulai tahun lalu telah memberi pinjaman bagi ratusan mahasiswa di 27 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Co-Founder Dana Cita, Susli Lie menyatakan, Dana Cita memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan hingga 100% dari biaya kuliah. "Dengan jangka waktu pinjaman hingga enam tahun dan pembayaran bulanan yang ringan," kata Susli di Chubb Square, Jakarta, Selasa, (3/4).
(Baca juga: Terdaftar di BI, 15 Fintech Boleh Kerja Sama dengan Perbankan)
Pengalaman Susli dalam memimpin proyek pembiayaan pendidikan di negara berkembang bagi Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, telah menginspirasi dirinya dan juga rekannya untuk membuat produk yang mampu memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi siswa Indonesia.
Susli juga percaya fintech di bidang pendidikan akan memiliki peluang tumbuh yang baik. "Melihat data demografi penduduk yang didominasi usia muda, pertumbuhan ekonomi yang positif dan besarnya anggaran pemerintah untuk membiayai pendidikan dasar dan menengah, kebutuhan pembiayaan bagi pendidikan tinggi hanya akan semakin besar," ujarnya.
Perusahaan lain yang turut aktif dalam pembiayaan di bidang pendidikan tinggi adalah DANAdidikcom. Platform ini memberikan fasilitas pembiayaan kepada siswa dengan skema crowdfunding. "DANAdidik.com memberikan pinjaman jangka panjang, hingga 4 tahun dengan model pembagian pendapatan sehingga tidak membebani siswa," kata Co-Founder DANAdidikcom, Dipo Satria Ramli.
Saat ini, DANAdidikcom memiliki tiga produk pembiayaan, yaitu di bidang kesehatan, teknologi, dan pinjaman pendidikan umum. "Kami juga bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta, dan fokus di D3, S1, dan S2 dengan target menengah ke bawah," tuturnya
Perusahaan berikutnya adalah KoinWorks, yang merupakan anggota Asosiasi Fintech Indonesia. KoinWorks merupakan platform peer to peer (P2P) lending yang menghubungkan peminjam dengan pemberi dana secara online.
(Baca juga: Inilah 13 Fintech yang Akan Berkembang Pesat di Indonesia).
"Salah satu produk kami saat ini adalah KoinPintar, dan kami bekerja sama dengan beberapa universitas di wilayah Jabodetabek dan beberapa kursus dari berbagai macam industri untuk dapat memberikan solusi pembayaran kuliah dalam bentuk angsuran atau biaya kuliah yang lebih murah dan lebih fleksibel," kata Co-Founder KoinWorks, Benedicto Haryono.
Dia juga menyebut, KoinWorks juga menyediakan pilihan cicilan pembayaran sampai enam tahun, dengan bunga 9% per tahun. Beroperasi sejak 2015, KoinWorks kini telah membiayai ratusan peserta didik.
Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah memantau perkembangan fintech di bidang pendidikan. "Kami percaya bahwa fintech bisa membantu memperbaiki situasi dan dapat menjadi katalis agar masyarakat dapat melihat bahwa pendidikan itu dapat diraih semua golongan.