Masih Pro Kontra, Pengusaha Nilai Patokan Harga Ayam Sulit Dipraktikan
Produsen pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menilai penetapan harga patokan batas atas dan batas bawah ayam potong oleh Kementerian Perdagangan tidak mudah dipraktikkan. Kebijakan tersebut masih menuai pro kontra lantaran variasi bobot ayam yang dijual di pasar sulit dijadikan penentu patokan harga jual.
Wakil Presiden Direktur Japfa Bambang Budi Hendarto mengatakan dari beberapa kali pertemuan antara pengusaha dan pemerintah, kebijakan penetapan harga patokan ayam belum menemui kesepakatan yang jelas.
“Masih susah dipraktikkan dalam kenyataannya di pasar,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (5/4).
Dia mencontohkan, harga jual ayam potong seberat 1,5 kilogram bisa berharga lebih murah dibandingkan dengan ayam dengan massa 2 kilogram yang harganya bisa lebih mahal. Sehingga, perbedaan berat itu yang berpotensi menyebabkan penerapan kebijkan harga batas atas dan batas bawah belum dapat dilakukan secara optimal.
Meski begitu, ia pun menjelaskan pengusaha tetap membatasi harga agar tak melonjak terlalu tinggi. Misalnya, harga jual ayam yang dipatok sebesar Rp 20 ribu, meski mendekati momen Lebaran yang biasanya harga ayam melonjak tinggi akibat tingginya permintaan.