Layanan Ekspor Langsung Pelindo IV Tekan Biaya Logistik 50%
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) memperluas pelayanan ekspor langsung atau internasional direct call, untuk rute Balikpapan – Shanghai (Tiongkok). Layanan ini telah mampu menekan biaya logistik pada beberapa pelabuhan di Indonesia Timur hingga 50 persen.
Direct call merupakan pelayaran langsung petikemas dari pelabuhan dalam negeri ke pelabuhan tujuan di luar negeri, tanpa transit atau singgah di pelabuhan lain di dalam negeri. Sebelumnya, Pelindo IV juga telah memfasilitasi direct call pada empat pelabuhan di Indonesia Timur, diantaranya Pelabuhan Makassar, Sorong, dan Bitung.
Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan pelaksanaan layanan ekspor langsung di Pelindo IV telah menurunkan biaya dan waktu logistik hingga 50 persen. Biaya ekspor berkurang drastis, dari semula mencapai Rp 4 juta per kontainer menjadi hanya sekitar Rp 792 ribu per kontainer.
Waktu distribusi barang ke negara tujuan berkurang hingga 20 hari. Waktu tempuh ekspor ke China menjadi hanya 16 hari dari semula 24 hari, ekspor ke Jepang menjadi 18 hari dari 28 hari, dan ke Korea dari 26 hari menjadi 17 hari. (Baca: Kembangkan 5 Pelabuhan, Pelindo I Harap Biaya Logistik Turun 30%)
Selain menghemat biaya logistik, daya saing produk pun akan meningkat. Dia mencontohkan ikan beku yang dikirim akan jauh lebih segar bila lewat jalur direct call. Karena selain waktu pengiriman yang lebih singkat, suhu pendingin di kapal bisa terjaga di bawah minus 20 derajat celsius.
“Tentunya ini akan memberikan multiplier effect (efek berantai) bagi perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI)," kata Doso dalam keterangannya, Senin (9/4).
Perluasan direct call kali ini dilakukan melalui terminal petikemas milik PT Kaltim Kariangau Terminal, yang merupakan anak perusahaan Pelindo IV. Ini akan menjadi Hub Internasional untuk wilayah Kalimantan Timur. Untuk skala lebih luas, pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Balikpapan telah memberikan stimulus positif bagi perekonomian Kalimantan Timur dan sekitarnya. Salah satunya menekan biaya logistik US$ 300 - 500 per kontainer serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor.
Dalam perhitungan Pelindo IV, direct call dari Balikpapan bisa memangkas waktu ekspor ke Shanghai menjadi 9 hari, dari semula yang mencapai 25-30 hari. Ekspor langsung perdana 100 kontainer Kaltim Kariangau Terminal ini bekerjasama dengan perusahaan pelayaran asal Hongkong, SITC, menggunakan kapal MV Meratus Tomini.
Rute pelayarannya dari Balikpapan langsung menuju ke Shanghai, China. Pada pelayaran langsung perdana ini, komoditas yang diangkut yaitu Coconut Fiber dan kayu olahan (Plywood). Pelindo IV telah menjadwalkan pelayaran langsung ini dilakukan tiap pekan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyambut baik perluasan direct call Pelindo IV. "Momen ini merupakan bentuk kehadiran BUMN untuk negeri yang menjadi pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Timur," ujarnya.