Kemenhub Gandeng Kampus Australia Maksimalkan Properti Terintegrasi
Kementerian Perhubungan akan menggandeng Universitas asal Australia yakni Monash University untuk melakukan studi beberapa proyek infrastruktur. Diantaranya adalah penunjang penerbangan serta pendukung Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dirinya juga akan mengarahkan Monash untuk membuat kajian dalam rangka memaksimalkan properti terintegrasi kawasan transportasi atau Transit Oriented Development (TOD). Salah satu caranya dengan memberi masukan kepada pemerintah bagaimana meregulasi bangunan agar produktif dan komersil. Selain itu kajian akan dibuat untuk agar masyarakat tidak perlu berjalan terlalu jauh di kawasan terintegrasi tersebut.
"Karena banyak ilmu yang perlu kami tahu," kata Budi usai penandatanaganan nota kesepahaman (MoU) dengan Monash University di Hotel Mandarin, Jakarta, Selasa (10/4).
(Baca: Kemenhub Dorong Pemda Maksimalkan Pembangunan Kawasan Terintegrasi)
Dalam hal penerbangan, Budi berharap Monash dapat membuat kajian agar bandara di Indonesia memiliki konektifitas ke 100 tujuan, layaknya Bandara Changi di Singapura dan Bandara Kuala Lumpur (Malaysia). Dia menyebut kerja sama seperti ini merupakan bagian dari upaya menyelesaikan masalah di sektor perhubungan.
Bukan hanya dua infrastruktur saja, Budi juga menyebut Monash dapat membantu pemerintah dalam mempelajari pengembangan kereta yang memiliki rel khusus (trem) di Surabaya. Apalagi, Australia juga telah mengembangkan transportasi serupa di Melbourne.
"Makanya ada dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya yang datang," kata Budi.
Hal yang disebutnya lebih penting adalah kerja sama dengan Monash University akan membuka kesempatan bagi para pegawai Kemenhub untuk belajar ke kampus tersebut. Menurutnya, banyak hal-hal baru di sektor perhubungan yang dapat dipelajari lebih lanjut, salah satunya mengenai pengembangan TOD. "Kami juga punya kesempatan belajar ke sana untuk mendapat beasiswa," ujar dia.
(Baca: Agung Podomoro Akan Bangun Properti Terintegrasi Kawasan Transportasi)