Penyaluran Premium di Jawa, Madura dan Bali Turun 50%

Anggita Rezki Amelia
10 April 2018, 20:08
BBM SPBU
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan data terbaru mengenai realisasi penyaluran Premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) oleh PT Pertamina (Persero) selama tiga bulan terakhir. Sejak Januari hingga Maret 2018, penyaluran Premium merosot 50% daripada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan sejak Januari hingga Maret 2018, realisasi penyaluran Premium oleh Pertamina di Jamali hanya sebesar 774.435 Kilo Liter (KL). Adapun periode yang sama tahun lalu sebesar 1.546.089 KL. "Coba kalau bisa kita samakan seperti  tahun lalu, biar tidak ada kelangkaan," kata dia di DPR, Jakarta, Selasa (10/4).

Menurut Djoko, penurunan realisasi penyaluran Premium itu bukan karena pasokan yang tidak ada, tapi beberapa SPBU telah mengganti tangki Premium menjadi Pertalite. Namun, ketika harga Pertalite mahal, permintaan Premium meningkat. Ini yang membuat kelangkaan di beberapa daerah.

Tak hanya itu, di wilayah nonJamali, penyaluran Premium selama tiga bulan terakhir hanya 1,3 juta KL atau 17% dari kuota yang telah ditetapkan.  Jumlah ini lebih rendah 35% dibandingkan penyaluran di periode yang sama tahun lalu sebesar 1,5 juta KL.

Untuk itu Djoko meminta Pertamina tidak mengurangi pasokan. Ini merupakan amanah Undang-undang Migas yang menyatakan bahwa pemerintah wajib menyediakan ketersediaan BBM untuk masyarakat.

Djoko pun tak masalah dengan program Pertamina mengalihkan secara perlahan masyarakat ke BBM nonsubsidi berkualitas seperti Pertalite. Namun harganya harus terjangkau bagi masyrakat sehingga masyarakat tidak beralih lagi ke Premium.

Sementara itu, agar pasokan premium wilayah Jamali terjamin, pemerintah pun tengah merevisi perpres 191 tahun 2014. Draf aturan itu sudah dikirimkan Kementerian ESDM ke Presiden Joko Widodo untuk segera diteken. Poin yang diubah dari aturan itu yakni mengenai perluasan penugasan BBM premium Pertamina yang nantinya mencakup wilayah Jamali.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Muchamad Iskandar membantah telah mengurangi Premium di SPBU. Pertamina sudah memasok Premium ke SPBU sesuai kebutuhan di daerah tersebut, misalnya Jawa Timur dipasok empat hari sekali. Ini karena di daerah tersebut sudah mendominasi Pertalite.

Menurut Iskandar, konsumsi Premium juga terus menurun. Saat ini, konsumsi Premium hanya 27% dari total seluruh BBM. Lalu 50% diisi oleh Pertalite, sisanya Pertamax series.

Namun, pihaknya akan mengikuti aturan pemerintah terkait dengan penugasan BBM premium di Jamali. Hanya, akan ada potensi rugi akibat menjual Premium itu. 

(Baca: Arahan Jokowi, Pertamina Wajib Pasok Premium di Jawa, Madura, Bali)

Menurut Iskandar dengan adanya penugasan itu akan berdampak terhadap bisnis Pertamina, dalam hal ini kemampuan keuangan Pertamina  menjadi terbatas. "Impact-nya ada, seperti investasi seperti bangun kilang duitnya jadi terbatas," kata dia.

Iskandar mengatakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina tahun ini pasokan BBM ditargetkan 8,8 juta KL. Perinciannya 7,5 jut KL untuk nonJamali dan sisanya untuk Jamali.

Reporter: Anggita Rezki Amelia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...