Indonesia Kini Memiliki Indeks Harga Acuan Sawit Sendiri
PT Indeks Komoditas Indonesia meluncurkan Indonesian Crude Palm Oil Index (ICPOI) sebagai bentuk pengendalian harga minyak kelapa sawit di Indonesia. Indeks tersebut akan menjadi pelengkap indeks harga CPO yang selama ini masih mengacu pada bursa perdagangan Rotterdam dan Malaysia.
Direktur Utama Indeks Komoditas Indonesia Maydin Sipayung mengatakan hingga saat ini belum ada harga acuan independen. “Tujuannya supaya sawit punya harga acuan, seperti batu bara,” kata Maydin di Jakarta, Kamis (12/4).
Maydin berharap, sebagai penghasil sawit nomor satu dunia, Indonesia tak hanya berperan sebagai pemimpin sektor produksi, tapi juga penentu harga sawit.
Pasalnya, informasi referensi harga sawit bisa memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha. Karenanya ICPOI ini diharapkan bisa menjadi pelengkap indeks acuan, bukan kompetitor dalam membandingkan harga sawit.
“Semakin banyak indeks semakin baik, para pelaku usaha bisa membandingkan mana yang baik sebagai acuan,” ujar Maydin.
Penetapan indeks acuan atau ICPOI ini menggunakan gabungan metodologi panel assesment dan professional independent assesement supaya tercapai harga yang berorientasi terhadap pasar.
(Baca : Permintaan Empat Wilayah Melemah, Harga Sawit Anjlok)