Tiga Investor Lokal Minati Proyek Jalur Kereta Layang Lingkar Jakarta
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebutkan saat ini sudah ada tiga investor meminati pembangunan proyek kereta layang lingkar (loop line) Jakarta. Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan tiga investor tersebut perusahaan yang berasal dari Indonesia.
Proyek jalur kereta ini akan dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk meminimalisir Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Sudah ada yang menanyakan (proyek Loop Line Jakarta)," kata Bambang kepada Katadata di Jakarta, Jumat (13/4).
(Baca: Jalur Kereta Layang Lingkar Jakarta Rp 15 Triliun Segera Dibangun)
Bambang menjelaskan saat ini pihaknya masih mengurus administrasi proyek tersebut, termasuk memasukkan proyek Loop Line Jakarta dalam Blue Book atau daftar proyek KPBU yang diterbitkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dia menargetkan paling tidak hingga akhir tahun ini perampungan skema pembiayaan (financial close) proyek kereta ini dapat dilakukan.
BPTJ pun sudah membicarakan hal ini dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Apabila semua proses berjalan sesuai rencana, proyek senilai Rp 15 triliun ini dapat dimulai pekerjaan fisiknya pada awal atau pertengahan 2019. Bambang juga sebelumnya mematok target tahun 2020 jalur melingkar ini sudah dapat dioperasikan.
(Baca: KAI Berencana Datangkan 1.000 Kereta Sepanjang 2016-2019)
Proyek ini juga sempat dibicarakan antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada akhir tahun lalu. Anies mengatakan hingga akhir tahun DKI telah memulai proses Detail Engineering Design (DED) atau perencanaan fisik.
“Segera kami mulai lebih jauh persiapan proyek ini,” kata Anies saat itu.