Indonesia Inisiasi Perundingan Dagang dengan Tiga Negara Afrika
Indonesia sepakat memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan tiga negara di benua Afrika, yaitu Mozambik, Tunisia, dan Maroko. Hal ini sejalan dengan strategi perluasan akses pasar serta fokus kebijakan perdagangan internasional pemerintah saat ini.
Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri akan memanfaatkan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2018 untuk membahas rencana kerja sama PTA dengan ketiga negara wilayah Afrika. Inisiasi merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo dengan beberapa kepala negara pada Indian Ocean Rim Asociation ,(IORA) Summit pada Maret 2017.
(Baca : Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi RCEP Tuntas Tahun Ini)
Ada beberapa agenda pertemuan tersebut, salah satunya pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mozambik Ragendra de Sousa, Rabu (11/4). Kedua menteri melakukan joint statement dan sepakat meluncurkan perundingan Indonesia–Mozambik PTA.
Indonesia dan Mozambik sepakat untuk mengawali pembahasan PTA guna mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih terstruktur serta meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pertukaran informasi. PTA Indonesia–Mozambik nantinya dapat memfasilitasi pelaku usaha, termasuk usaha kecil dan menengah.
“Kami percaya perdagangan kedua negara akan meningkat dengan PTA, karena saat ini masih jauh dari potensi yang dapat digali,” kata Enggar dalam keterangan resmi dari Bali, pekan lalu.
Total perdagangan Indonesia–Mozambik tahun 2017 sebesar US$ 82,2 juta. Nilai ini terdiri atas ekspor sebesar US$ 54,1 juta dan impor sebesar US$ 28,1 juta. Sehingga, perdagangan Indonesia masih mencatat surplus sebesar US$ 26 juta.