Setelah Laba Rp 444 Miliar, PP Prediksi 2018 Jadi Tahun Panen
PT PP Properti Tbk mengumumkan laba bersih pada tahun lalu mencapai Rp 444 miliar, naik 21 persen dari 2016. Kenaikan untung tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan sebesar 21 persen dari Rp 2,49 triliun pada 2016 menjadi Rp 3,01 triliun.
“Membuktikan kepercayaan pasar yang tinggi terhadap produk-produk PP,” kata Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Plaza Pacific Place, Jakarta pada Selasa (17/4/2018). Dari keuntungan tersebut, ia melanjutkan, perusahaan berkode emiten PPRO ini membagikan dividen Rp 88 miliar atau 20 persen dari laba bersih.
Untuk tahun ini, Taufik mentargetkan pencapaian labanya Rp 528 miliar dengan sasaran marketing sales Rp 3,8 triliun. Hingga kuartal pertama lalu, PPRO sudah meraup Rp 760 miliar dari target tersebut atau sebesar 20 persen. Karenanya, dia yakin komitmen manajemen ke pemegang saham akan terpenuhi.
(Baca juga: Swasta Bisa Menggarap 13 Proyek Infrastruktur).
Menurut Taufik, 2018 merupakan tahun panen bagi anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk. Mereka akan berfokus mengembangkan landbank yang sudah ada dan pengembangan proyek transit oriented development (TOD) di lahan PT Kereta Api Indonesia.
Selain itu, PP Properti akan meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) melalui pembangunan hotel di Surabaya dan Lombok, serta pembangunan mall di Surabaya. (Baca juga: Kejar Sejuta Rumah, Pemerintah Benahi Infrastruktur dan Perizinan).
Dalam rapat tahunan tadi, pemegang saham juga menyetujui laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2017, penggunaan laba bersih, dan menyetujui tantiem tahun 2017. Juga sepakat atas penunjukan kantor akuntan publik dan laporan penggunaan dana hasil Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rigth issue.