Tata Steel Akan Investasi di Indonesia sekitar Rp 600 miliar

Dimas Jarot Bayu
23 April 2018, 20:05
gulungan besi baja
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pekerja membantu bongkar muat gulungan besi baja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/4/2018).

Produsen baja asal India, Tata Steel, berencana berinvestasi mengembangkan produk baja hilir dari wire rod. Perusahaan berencana berinvestasi dengan nilai Sin$ 50-60 juta atau Rp 527 miliar-Rp 632 miliar.

Vice President Tata Steel Sunil Bhaskaran mengatakan, pihaknya menjajaki investasi karena melihat pasar potensial yang besar di Indonesia untuk produk wire rod. Menurut Sunil, hal tersebut lantaran Indonesia merupakan negara yang tengah berkembang dan banyak berinvestasi besar di infrastruktur.

"Kami merasa Indonesia merupakan pasar potensial besar di Asean dan kami ingin melihat bagaimana bisa memiliki representasi di sini," kata Sunil di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/4).

(Baca juga: Pemerintah Bakal Terapkan Pengaman Atasi Serbuan Impor Baja Tiongkok)

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Tata Steel tengah melakukan kajian terkait peluang investasinya di Indonesia. "Mereka survei lokasi, cek regulasi," kata Airlangga.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Tata Steel akan membuat kajian selama sebulan. Tata Steel tertarik untuk berinvestasi di Jawa, dan Kementerian Perindustrian menyarankan wilayah di luar Jawa Barat.

"Pak Menteri sarankan untuk dijajaki di luar Jawa Barat seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Putu.

Pabrik Tata Steel saat ini telah menyebari di beberapa negara seperti Tiongkok, Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Australia. Di Thailand, Tata Steel telah memiliki industri produsen wire rod melalui Siam Industrial Wire.

(Baca juga: Darmin Sebut Kebijakan Trump Sebabkan Baja Tiongkok Banjiri Indonesia)

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...