IHSG Melemah Paling Parah di Global, Asing Jual Saham Rp 1,96 Triliun

Martha Ruth Thertina
Oleh Martha Ruth Thertina - Ihya Ulum Aldin
25 April 2018, 19:33
Bursa saham
Katadata | Arief Kamaludin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 2,4% ke level 6.079 pada perdagangan Rabu (25/4). Pelemahan terjadi seiring dengan aksi jual besar-besaran oleh investor asing. Pelemahan ini merupakan yang terparah di global.

Mengacu pada data RTI, investor asing tercatat membukukan penjualan bersih (net sell) harian terbesar sepanjang tahun ini yaitu sebesar Rp 1,96 triliun di keseluruhan pasar. Investor tercatat turut melepas saham-saham bluechip alhasil indeks LQ45 turun 3,23%. Adapun seluruh indeks sektoral mengalami penurunan, yang terparah sektor keuangan turun 4,07%.

Advertisement

Pelemahan IHSG mengekor pelemahan indeks di bursa Amerika Serikat (AS) sehari sebelumnya. Dow Jones Industrial, S&P 500, dan Nasdaq Composite tercatat turun masing-masing 1,74%, 1,34%, dan 1,70%.

Namun, IHSG terpantau terpukul paling parah. Indeks-indeks utama di Asia tercatat mengalami penurunan yang lebih kecil. Nikkei 225 dan Topix di Jepang hanya turun 0,28%, Hang Seng di Hong Kong 1,01%, CSI 300 di Tiongkok 0,38%.

Sementara itu, mayoritas indeks saham di negara-negara berkembang justru mengalami penguatan. Hal itu tercermin dari MSCI AC Asia Pacific yang menguat 0,21%. Saat berita ini ditulis, Euro Stoxx 50 Pr di Eropa melemah 1,11%.

Penurunan IHSG sudah diprediksi sederet analis. Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, indeks mengalami penurunan beberapa hari ini, terutama setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI 7 Days Repo Rate) di level 4,25%, sedangkan imbal hasil (yield) surat berharga AS melampaui level psikologis 3%.

“Perkembangan US Government Bond hingga 3% memberi dampak USD/IDR di kisraan Rp 14 ribu, sekaligus menekan IHSG,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (25/4). (Baca juga: Jaga Rupiah, Pemerintah Perlu Perpanjang Masa Tahan Obligasi Negara)

Meski begitu, ia menilai penurunan IHSG sudah masuk kisaran support kuat 6.000-6.100 sehingga penurunan cenderung melambat. “Resistance masih kuat di 6.300-6.400,” ujarnya.

Sementara itu, Analis Royal Investum Sekuritas Wijen Ponthus mengatakan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS serta yield surat berharga AS yang terus naik membuat investor khawatir. Sebab, kondisi itu bakal membuat keuntungan investasi portofolio dalam rupiah mengecil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement