Pemerintah Melunak Soal Wacana Penghentian Pembelian Pesawat dari UE

Image title
Oleh Ekarina
25 April 2018, 17:10
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya di Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Menteri Koordinator  Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak akan melakukan pengehentian pembelian pesawat dari Uni Eropa sebagai upaya balasan terhadap kebijakan pelarangan impor kelapa sawit di Benua Biru. Sebagai gantinya, pemerintah akan terus bernegosiasi untuk menemukan solusi bagi seluruh pihak.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan akan mengehentikan pembelian komoditas dari Eropa, termasuk pesawat terbang seiring dengan upaya pembatasan masuknya produk berbahan dasar minyak kelapa sawit ke pasar Eropa.  

"Kami tidak berencana mengalihkan pembelian pesawat ke Boeing. Melakukan tindakan balasan bukan budaya kami. Negosiasi  merupakan solusi yang baik bagi semua pihak," ujarnya di sela kunjungannya di Brussel, Belgia dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/4).

(Baca : Luhut Pimpin Lobi ke Uni Eropa soal Pelarangan Sawit untuk Biodiesel)

Menurut Luhut,  tim perunding masih melakukan sejumlah pembicaraan dengan anggota Parlemen dan Komisi Eropa terkait pengesahan rancangan proposal energi yang menghapus penggunaan biodiesel berbahan minyak sawit oleh Uni Eropa pada 2021.

Namun begitu, ia pun mengaku Indoensia terus tersudut dengan  berbagai  isu sawit yang berkembang di Eropa. Karenanya Indonesia saat ini harus agresif melakukan perundingan dan diplomasi karena selama tersebut masih kurang dilakukan.

"Kita agak terlambat. Beberapa tokoh yang saya temui ternyata kurang memahami kemajuan Indonesia, mereka tidak tahu kemajuan ekonomi, situasi keamanan Indonesia dan bahwa kita sedang mengerjakan isu-isu lingkungan," jelasnya.

(Baca juga: Luhut Siapkan Lobi ke Uni Eropa soal Pelarangan Sawit untuk Biodiesel)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...