Putar Posisi Dirut BUMN Karya, Bintang Perbowo Pimpin Hutama Karya

Ameidyo Daud Nasution
25 April 2018, 20:44
Gedung BUMN
Katadata
Gedung Kementerian BUMN di Kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, (17/11/2014).

Perputaran jabatan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya terus berlanjut. Kali ini Bintang Perbowo yang baru selesai menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika), kembali ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk memimpin PT Hutama Karya.

Penunjukkan Bintang dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Hutama Karya yang dihadiri jajaran Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan tersebut. Dalam acara tersebut Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang menyerahkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-114/MBU/04/2018 terkait pengangkatan Bintang.

Bintang menjadi Dirut ketiga yang bergeser menjadi bos perusahaan konstruksi plat merah setelah I Gusti Ngurah Putra dari Hutama Karya ke Waskita dan Tumiyana dari PT PP ke Wika. Ketika dikonfirmasi, Bambang beralasan pergeseran yang dilakukan lantaran ketiganya berkinerja baik selama menjabat sebagai pucuk pimpinan BUMN karya tersebut.

"Jadi karena berkinerja baik sehingga masih diperlukan," kata Bambang kepada Katadata, Rabu (25/4). (Baca: Menteri Rini Angkat Dirut PT PP Jadi Nakhoda Baru WIKA)

Alasan lainnya adalah maraknya pekerjaan infrastruktur yang dikerjakan pemerintah. Ini mengharuskan Kementerian BUMN mencari sosok berpengalaman panjang dalam bidang konstruksi untuk memimpin perusahaan pelat merah di sektor ini. Selain itu, kepemimpinan yang kuat dan matang juga diperlukan.

Saat ini tinggal PT PP yang masih mengisi jabatan direktur utama. Bambang juga enggan mengungkapkan siapa nama calon yang menggantikan Tumiyana. Namun, dia memberi sinyal bahwa penggantinya berasal dari internal yakni salah satu jajaran Direksi PT PP.

Sejauh ini praktis hanya M. Choliq yang menjadi 'korban' dari perombakan besar BUMN karya yang dilakukan Menteri Rini. Pria yang sudah 10 tahun menjabat sebagai Dirut Waskita Karya tersebut lengser bersama empat orang Direksi Waskita lainnya. Persoalan kecelakaan konstruksi menjadi alasan utama didepaknya Choliq.

"Masalah manajemen mengakibatkan tekanan berat bagi Waskita. Kami butuh peningkatan moralitas dengan cara memilih orang-orang Waskita yang hebat di luar, salah satunya Pak (I Gusti Ngurah) Putra," kata Bambang saat itu. (Baca: Kementerian BUMN Rombak Dirut dan Direksi Waskita)

Selain itu kecelakaan juga membuat Rini menambah direksi di tiap BUMN karya yang bertanggung jawab untuk keamanan dan keselamatan konstruksi. Hal ini juga sejalan dengan rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...