Harga Khusus Minyak untuk Pertamina Dituangkan di Peraturan Presiden
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji pengaturan harga khusus minyak jatah negara yang dibeli PT Pertamina (Persero) untuk kebutuhan kilang. Ini menanggapi permintaan PT Pertamina (Persero) dalam rangka meringankan beban keuangan perusahaan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan harga khusus itu nantinya akan dituangkan melalui Peraturan Presiden (Perpres). "Sedang diajukan dalam bentuk Perpres," kata dia di Jakarta, Jumat (27/4).
Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Susyanto masih dibahas di Kementerian ESDM. Setelah itu akan meminta persetujuan dari Kementerian Keuangan karena akan berpengaruh terhadap keuangan negara.
Jika Kementerian Keuangan sepakat maka bisa diajukan melalui Perpres. "Kalau Perpres kan itu harus di Kementerian Keuangan, disetujui atau tidak belum tahu saya," kata Susyanto.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sebelumnya mengusulkan agar bisa membeli minyak jatah negara dengan harga yang dipatok APBN 2018. Dalam APBN 2018, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) ditetapkan US$ 48 per barel. “Kami minta Pertamina jangan beli dengan harga pasar,” kata dia di Jakarta, Selasa (25/4).
Selama ini menurut Nicke, Pertamina harus membeli minyak mentah untuk kebutuhan kilang menggunakan acuan harga pasar. Saat ini, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mencapai US$ 67,83 per barel. Adapun jenis Brent sebesar US$ 73,93 per barel.
Adapun, Nicke mengatakan sebagian bahan baku untuk kilang minyak Pertamina berasal dari bagian pemerintah produksi dalam negeri. “35% kebutuhan bahan baku untuk kilang kam itu adalah dari porsi pemerintah,” ujar dia.
Mengacu situs resminya, Pertamina memiliki dan mengoperasikan enam unit kilang (Refinery Unit/RU) dengan kapasitas total mencapai 1,7 juta barel. Perinciannya, RU II Dumai 170 MBSD, RU III Plaju 133,7 MBSD, RU IV Cilacap 348 MBSD, RU V Balikpapan 260 MBSD, RU VI Balongan 125 MBSD, dan RU VII Kasim 10 MBSD.
(Baca: Dana Terbatas, Pertamina Jadwal Ulang Proyek Kilang)
Pertamina juga sedang menggarap enam proyek kilang yang terdiri dari empat modifikasi dan dua kilang baru. Empat proyek modifikasi kilang itu yakni Cilacap, Balongan, Balikpapan dan Dumai. Adapun proyek kilang baru ada di Tuban dan Bontang.