Kredit Konsumsi BNI Tumbuh 12,5% di Kuartal I-2018

Image title
27 April 2018, 19:44
BNI KATADATA|Arief Kamaludin
BNI KATADATA|Arief Kamaludin
BNI KATADATA|Arief Kamaludin

PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat perlambatan pertumbuhan kredit, dari 21,4 persen pada kuartal I tahun lalu, menjadi 10,2 persen pada kuartal I tahun ini. Meski secara umum pertumbuhannya menurun, kredit konsumsi justru mengalami peningkatan.

Pertumbuhan kredit konsumsi mencapai 12,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10 persen. Direktur Bisnis Ritel Bank BNI Tambok Simanjuntak mengatakan pertumbuhan ini ditopang oleh penyaluran kredit berbasis gaji atau payroll loan yang tercatat tumbuh hingga 45,3 persen. Penyaluran kredit segmen ini meningkat dari Rp 13,12 triliun, menjadi Rp 19,07 triliun.

Kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di sektor konsumer sebesar 2,5 persen di mana NPL payroll sangat kecil. NPL paling besar proporsinya adalah kartu kredit, sementara untuk perumahan masih sesuai harapan, Namun, Tambok mengklaim dibandingkan kuartal I tahun lalu, semuanya membaik.

Dia menjelaskan penyaluran payroll loan tetap akan berfokus pada korporasi terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), institusi, dan perusahaan-perusahaan yang bagus. "Karena kami ingin dalam kondisi seperti ini tumbuh, tapi tetap menjaga kualitas," katanya di Jakarta pada Jumat (27/4).

(Baca: Kredit Korporasi Besar Melemah, Pertumbuhan Kredit 2 Bank BUMN Merosot)

Tambok juga mengatakan targetnya tahun ini, pertumbuhan kredit di sektor konsumer mencapai 15 persen dengan penyokong utama masih dipenyaluran payroll. Ia pun memastikan belum ada rencana untuk menaikan suku bunga kredit pada tahun ini. Namun, tetap melihat kondisi dan tetap akan diperhitungkan berdasarkan kondisi keuangan Bank Indonesia.

Secara total, penyaluran kredit sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 439,5 triliun, tumbuh 10,2 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu. Meski masih naik dua digit, pertumbuhan kredit BNI terlihat melambat dibandingkan tiga bulan pertama tahun lalu yang mencapai 21,4 persen. Penyebab utamanya, melemahnya penyaluran kredit untuk perusahaan milik pemerintah lainnya.

 

Realisasi pertumbuhan kredit kuartal I juga masih rendah dibandingkan target yang sudah ditetapkan. Tahun ini BNI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen. Dengan realisasi yang lambat di kuartal I, BNI harus mampu menggenjot penyaluran kredit dalam sembilan bulan tahun ini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...