RI, Malaysia & Kolombia Kolaborasi Lobi Vatikan soal Larangan Sawit UE

Dimas Jarot Bayu
2 Mei 2018, 16:01
sawit
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
RI, Malaysia dan Kolombia bekerja sama mengatasi larangan kelapa sawit oleh Uni Eropa.

Pemerintah Indonesia bersama Malaysia dan Kolombia akan bertemu pemerintah Vatikan di Roma pada 15 Mei 2018 mendatang. Pertemuan tersebut akan membahas wacana pelarangan produk kelapa sawit untuk biodiesel di Uni Eropa (UE).

"Indonesia dan Malaysia mengusulkan untuk membuat pertemuan soal kelapa sawit. Kolombia juga akan berpartisipasi," kata Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Jose Renato Salazar Acosta di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (2/5).

Jose mengatakan, Kolombia mengikuti pertemuan tersebut lantaran menjadi produsen kelapa sawit nomor empat di dunia. Setiap tahunnya, Kolombia memproduksi 1,28 juta ton minyak kelapa sawit per tahun.

(Baca : Luhut Pimpin Lobi ke Uni Eropa soal Pelarangan Sawit untuk Biodiesel)

Jose menuturkan, dalam pertemuan tersebut ketiga negara akan menyampaikan mengenai pengembangan minyak kelapa sawit keberlanjutan. Selain itu Indonesia, Malaysia dan Kolombia berencana untuk mendeklarasikan sikap mereka atas wacana pelarangan produk kelapa sawit untuk biodiesel di Uni Eropa.

"Mereka akan memberikan informasi soal itu dalam pertemuan di Roma dan ada banyak perkembangan soal hal tersebut," kata Jose.

Sebelumnya, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengunjungi Vatikan dalam rangkaian perjalanan ke Eropa pada Rabu (25/4). Luhut ketika itu bertemu dengan Direktur Lembaga Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian di kota Vatikan Kardinal Peter Turkson. 

(Baca juga: Resolusi Sawit Uni Eropa Mengecewakan, Pemerintah Bakal Lapor ke WTO)

Dalam pertemuan itu,  Luhut menjelaskan persoalan kelapa sawit yang dihadapi Indonesia saat ini. Dia pun mengklaim jika Vatikan akan membantu Indonesia menghadapi ancaman pelarangan produk kelapa sawit untuk biodiesel di Uni Eropa. Peter, kata Luhut, memerhatikan nasib petani sawit dan jutaan orang ang kehidupannya bergantung pada industri tersebut jika pasokannya dicekal ke Eropa.

"Beliau secara khusus menyatakan apa yang akan terjadi jika mereka ini -yang sebagian besar Muslim- tidak mempunyai penghasilan lagi. Karena itu, Kardinal Turkson menggagas untuk mengadakan seminar yang membicarakan hal ini di Universitas Kepausan di Vatikan bulan depan, " ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya.

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...