Rugi Bersih Hero Supermarket Turun 33% Pada Kuartal I 2018
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) membukukan rugi bersih sebesar Rp 4 miliar pada kuartal pertama 2018, turun 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6 miliar. Penurunan rugi bersih ini salah satunya ditopang oleh peningkatan margin dan penurunan biaya.
Presiden Direktur Hero Supermarket Stephane Deutsch mengatakan industri ritel modern hingga kuartal pertama 2018 masih tetap menantang. Perubahan perilaku konsumen ke arah penghematan mengakibatkan konsumsi rumah tangga harian masyarakat menurun, sehingga ikut mempengaruhi bisnis Hero Supermarket.
(Baca : Manuver Retail Modern di Tengah Perubahan Gaya Hidup)
Pada kuartal pertama I 2017, total penjualan Hero turun 2% menjadi Rp 3,04 triliun dibanding kuartal I 2017 sebesar Rp 3,10 triliun yang utamanya disebabkan oleh turunnya penjualan dari bisnis makanan sebesar 7% menjadi Rp 2,45 miliar seiring dengan penutupan gerai serta penjualan like-for-like yang negatif turut menghasilkan kerugian operasional perseoran sebesar Rp 87 miliar diluar biaya-biaya perseroan yang tidak dialokasikan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 56 miliar.
Meski demikian, penjualan produk non-makanan Hero di kuartal I tercatat meningkat 22% menjadi Rp 589 miliar sejalan dengan peningkatan kinerja Guardian dan IKEA. Laba operasional pun tumbuh menjadi sebesar Rp 87 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 63 miliar.
Sementara arus kas bebas Hero untuk kuartal pertama 2018 yang juga tercatat negatif Rp 30 miliar dibandingkan dengan tahun lalu negatif Rp 103 miliar seiring dengan turunnya alokasi belanja modal. Per 31 Maret 2018, Hero memiliki kas bersih sebesar Rp 197 miliar, dibandingkan dengan Rp 226 miliar pada akhir tahun sebelumnya.