Diselamatkan Investasi, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06%
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 mencapai 5,06%, lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode sama dalam tiga tahun terakhir. Perbaikan utamanya disokong oleh investasi yang tumbuh cukup tinggi, di tengah konsumsi rumah tangga yang masih tertahan dan ekspor yang tumbuh melambat.
“Lebih bagus dibanding kuartal I 2017 yang sebesar 5,01%, kuartal I 2016 sebesar 4,94% dan 4,83% di periode yang sama 2015," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Senin (7/5).
Secara rinci, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi masih tertahan di bawah 5%, tepatnya 4,95%. Meski begitu, pencapaian ini sedikit lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 4,93%.
Sementara itu, investasi tercatat mengalami lompatan pertumbuhan, yaitu mencapai 7,95%, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 4,81%. Konsumsi pemerintah dan Lembaga Non-profit yang melayani rumah tangga juga mengalami perbaikan pertumbuhan meski tipis yaitu masih-masing 2,73% dan 8,09%, dari periode sama tahun lalu yaitu sebesar 2,71% dan 8,02%.
Di sisi lain, kinerja ekspor tak memuaskan. Pertumbuhannya anjlok menjadi hanya 6,17%, dari periode sama tahun lalu 8,04%. Di sisi lain, impor tumbuh signifikan yaitu 12,75%, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 5,01%.
Suhariyanto berharap pertumbuhan ekonomi bakal semakin tinggi di kuartal-kuartal berikutnya, lantaran adanya beberapa momen besar yang diyakini bisa memacu ekonomi. “Kami berharap pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi ke depan karena ada momen Lebaran, Pilkada, Asian Games, dan lainnya,” kata dia.
Realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2018 ini di bawah prediksi Bank Indonesia (BI) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sebelumnya, BI memprediksi pertumbuhannya bisa mencapai 5,1%, sedangkan Sri Mulyani memprediksi 5,2%.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi masih akan tertahan di kuartal I 2018. Menurut dia, jika pertumbuhannya bisa sama dengan periode sama tahun lalu saja sudah baik. (Baca juga: Menko Darmin Prediksi Ekonomi Kuartal I Kurang dari 5,01%)
Prediksi Darmin tersebut dengan melihat pertumbuhan kredit perbankan yang masih di bawah 10%. Selain itu, panen raya yang bergeser sehingga sektor pertanian kemungkinan tidak akan tumbuh setinggi periode sama tahun lalu. Tahun ini, pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% atau lebih tinggi dari realisasi tahun lalu 5,07%.
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 1 2017 dan kuartal 1 2018
Komponen Pertumbuhan Ekonomi | Kuartal 1 2017 (year on year/yoy) | Kuartal 1 2018 (yoy) | Kontribusi |
Konsumsi rumah tangga | 4,93 | 4,95% | 56,80% |
Investasi atau Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) | 4,81 | 7,95% | 32,12% |
Ekspor | 8,04 | 6,17% | 21,12% |
Konsumsi Pemerintah | 2,71 | 2,73% | 6,31% |
Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) | 8,02 | 8,09% | 1,22% |
Impor | 5,02 | 12,75% | -20,79% |
Pertumbuhan Ekonomi | 5,01 | 5,06% |