Tertinggi Sejak November 2014, Harga Minyak WTI Naik di Atas US$ 70

Anggita Rezki Amelia
7 Mei 2018, 19:30
minyak
Katadata

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berhasil naik dan bertengger di atas US$ 70 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak akhir November 2014.

Mengacu laman Bloomberg, Senin (7/5) harga minyak WTI untuk kontrak Juni 2018 sempat menyentuh level US$ 70,54 per barel. Sedangkan akhir November (28/11) harganya US$ 66,15 per barel.

Analis industri minyak dari HIS Markit Victor Shum mengatakan salah satu penyebab lonjakan harga minyak WTI itu karena adanya ekspektasi atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membatalkan kesepakatan nuklir Iran yang digagas tahun 2015. "Fokus pasar minyak saat ini pada keputusan presiden AS yang tertunda tentang nasib kesepakatan nuklir Iran," kata dikutip dari CNN, Senin (7/5).

Kesepakatan dengan nuklir Iran ini diteken 2015 antara Iran dan Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Dengan kesepakatan itu, sanksi Iran bisa dicabut asalkan mereka mau membatasi program nuklirnya.

Meski begitu, Victor mengatakan dampak dari kebijakan Presiden Trump ini tidak separah sanksi yang dikenakan pada Iran 2012 lalu. Itu karena Uni Eropa mendesak Trump untuk tidak keluar dari kesepakatan. Tiongkok sebagai negara pengimpor minyak besar, juga dapat menekan balik Amerika Serikat.

Konsultan pasar energi FGE mengatakan sanksi tersebut bisa memotong pasokan Iran sebanyak 500.000 barel per hari pada akhir tahun ini. Sejak sanksi mereda pada Januari 2016, produksi minyak mentah Iran hampir dua kali lipat dan ekspornya melonjak bulan lalu ke tingkat rekor. Sementara itu, ekspor minyak mentah Iran saat ini mencapai 1 juta barel per hari.

(Baca: Harga Minyak Jadi Salah Satu Tantangan Utama Ekonomi Indonesia 2018)

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani juga mengingatkan kalau Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menyesal jika mundur dari kesepakatan itu. "Kami memiliki rencana untuk menolak setiap keputusan oleh Trump atas kesepakatan nuklir," kata dia dikutip dari Guardian, Senin (7/5).

Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...