Kemenkeu Jajakan secara Online Obligasi Retail Minimal Rp 1 Juta
Kementerian Keuangan resmi membuka penawaran Surat Utang Negara (SUN) untuk retail atau Saving Bond Retail (SBR) seri SBR003 mulai tanggal 14 sampai 25 Mei 2018. Obligasi retail ini didistribusikan secara online (e-SBN) melalui 9 mitra distribusi yang telah ditetapkan.
"Ada syarat dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mendapat semacam ID Card yang akan difasilitasi oleh sembilan mitra distribusi itu,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman saat acara pembukaan masa penawaran SBR003 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Senin (14/5).
Sembilan mitra ini terdiri dari lima bank, yakni BCA, Mandiri, BNI, Permata, BRI). Kemudian satu perusahaan efek (Trimegah Sekuritas), satu perusahaan efek khusus (Bareksa, Tanamduit), termasuk satu perusahaan teknologi finansial atau tekfin (Investree).
Menurut Lucky, pembelian SBR003 cukup mudah, calon pembeli hanya perlu mengakses salah satu perusahaan mitra tersebut. Setelahnya, masing-masing dari halaman web perusahaan mitra akan memandu calon pembeli untuk membuat akun dengan mengisi profil, memilih besaran nominal, hingga tahap pembayaran.
"Pembayarannya, bisa ditrasfer via Mobile Banking (M-Banking) atau mesin ATM (Anjungan tunai mandiri). Sangat mudah," kata Lucky. (Baca: Bidik Milenial, Surat Utang Negara Retail Dijual Online)
Kemudahan ini diberikan lantaran Kemenkeu menyasar kalangan muda yang merupakan pengguna internet aktif. Pembelian secara online juga dilakukan agar banyak masyarakat yang bisa menjangkau dan lebih adil. Dia menganggap selama ini perbankan cenderung mendahulukan investor besar dalam menawarkan investasi.
Usaha untuk menyasar kalangan muda, tidak hanya terlihat dari pembelian secara online. Kemenkeu juga menurunkan minimal pembeliannya menjadi hanya Rp 1 juta, dengan kelipatan pembelian Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Seri sebelumnya, SBR002 minimal pembeliannya Rp 10 juta.
Surat utang ini memiliki kupon minimal 6,8 persen yang berasal dari suku bunga acuan yang berlaku sebesar 4,25persen ditambah spread tetap 255 bps (2,55 persen). Tingkat kupon ini berlaku untuk tiga bulan pertama, sedangkan berikutnya akan disesuikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai nanti jatuh tempo pada 20 Mei 2020.
"Jenis kuponnya mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan BI (Bank Indonesia) 7-Day Reverse Repo Rate," kata Lucky. (Baca juga: Tarik Investor Lokal, Kemenkeu Perbanyak Obligasi Retail di 2018)
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Hoesen memastikan SUN ini aman dibeli oleh investor karena merupakan produk keluaran Pemerintah. Menurutnya, SBR003 ini membuat masyarakat terhindar dari investasi bodong yang sedang marak.
"Pilihlah investasi yang cerdas, dicek kebenaranya, apakah sudah punya izin atau belum. Janjinya enggak muluk-muluk karena dijual Pemerintah,” katanya di kesempatan yang sama.