Pengeboran Sumur Eksplorasi Saka di South Sesulu Mundur ke Juli 2018
PT Saka Indonesia memasang target baru pengeboran sumur eksplorasi di Blok South Sesulu. Padahal awalnya, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk ini berencana mengebor sumur tersebut Mei 2018.
Namun, menurut Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan pengeboran itu mundur dari rencana awal. “Awal Juli rencana pengeborannya," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (18/5).
Saat ini, Saka masih mempersiapkan rencana pengeboran tersebut. Ini merupakan sumur ketiga yang dibor anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk di blok tersebut.
Vice President Exploration PT Saka Energi Indonesia Rovicky Putrohari mengatakan perusahaannya masih melakukan tender untuk kegiatan pengeboran tersebut. Tender tersebut dilakukan bersamaan dengan rencana pengeboran sumur eksplorasi di blok-blok lainnya milik Saka.
Adapun tujuan tender bersamaan ini agar lebih efisien. "Mengebor beberapa sumur sekalian itu menghemat biaya daripada satu-satu secara terpisah," kata Rovicky.
Saka memperkirakan kebutuhan dana pengeboran sumur tersebut berkisar US$ 15 juta hingga US$ 20 juta. Harapannya dengan pengeboran ini bisa menentukan potensi cadangan migas yang ada di sana.
Namun, meskipun nantinya blok ini tidak menghasilkan, Saka tetap menggarapnya. Ini karena sudah ada potensi yang sebelumnya sudah dibor Saka dan masih komersial.
Di blok tersebut, Saka Energi telah mengebor sumur SIS-A#1. Pengeboran yang dilakukan 23 Desember 2014 itu berhasil menemukan cadangan gas dengan perkiraan awal sekitar 500 miliar kaki kubik (bcf). Ini adalah sumur eksplorasi pertama dari blok tersebut.
Saka sebenarnya pernah berencana melepas 40% hak kelola di Blok South Sesulu. Namun hingga kini belum ada pembeli di blok tersebut.
(Baca: Saka Bor Sumur Ketiga Blok South Sesulu di Mei 2018)
Alhasil, saat ini Saka memiliki hak kelola 100% dan bertindak sebagai operator di Blok South Sesulu. Anak usaha PGN ini mendapatkan hak kelola itu setelah mengakuisisi Hess Corp pada Oktober 2013. Kontrak kerja sama Blok South Sesulu ditandatangani pada 5 Mei 2009 dan berakhir pada 2039 mendatang.