Libur Lebaran Bank Indonesia Dinilai Hambat Produktivitas Pengusaha

Michael Reily
24 Mei 2018, 18:24
Pabrik rokok
ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat
Para buruh tengah melinting rokok di pabrik PT Gelora Djaja, Surabaya, Jumat, 6 Januari 2017.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan libur Lebaran 2018 Bank Indonesia dapat menghambat produktivitas dunia usaha. Hal itu dinilai menyulitkan lantaran banyak aktivitas ekonomi sangat bergantung pada bank sentral.

Mengutip laman Bank Indonesia, Kamis (24/5), BI akan menutup kegiatan operasi pada 11 Juni hingga 18 Juni 2018. Sementara pada 19 Juni  serta 20 Juni 2018, Bank Indonesia akan beroperasi terbatas. 

Advertisement

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, periode libur Lebaran yang panjang, dikhawatirkan bisa mengganggu kegiatan usaha. Dibandingkan dengan tahun lalu, libur Lebaran bank sentral hanya berlangsung selama dua hari sebelum dan sesudah Lebaran. 

“Kebijakan ini membuat kami tidak produktif,” kata KetuaUmum Apindo Hariyadi Sukamdani kepada Katadata, Kamis (24/5).

Selain itu, target produksi bulanan perusahaan berpotensi tak tercapai dengan periode libur yang panjang. 

(Baca : Cuti & Libur Lebaran 10 Hari, Produksi Industri Akan Berkurang)

Menurutnya, kebijakan tersebut seharusnya dibuat dengan melibatkan  kesepakatan antarinstansi dengan pekerjanya dan bukan merupakan kebijakan yang mengikat. Meski aturan untuk pihak swasta diperlonggar, namun pelayanan publik seperti kliring dan kas tergantung pada bank sentral.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement