Jokowi Perintahkan Keamanan Terkendali saat Asian Games
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan keamanan terjaga selama perhelatan Asian Games XVIII yang akan diselenggarakan pada 18 Agustus mendatang. Jokowi mengutarakannya saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/5).
"Kami ingin negara-negara peserta Asian Games meyakini bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi dan kondisi keamanan sepenuhnya terkendali," kata Jokowi seperti dikutip dari situs Setkab.go.id.
Jokowi mengatakan fokus keamanan tak hanya di beberapa kota tempat diselenggarakannya Asian Games, namun di seluruh pelosok Tanah Air. Sehingga, para peserta Asian Games merasa Indonesia memberikan perlindungan dan mammpu menjaga keamanan.
(Baca juga: Kalla Targetkan Beres Juni, Arena Asian Games Dikerjakan 24 Jam)
Jokowi menghadiri rapat terbatas didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri kabinet di antaranya Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 atau Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir mengemukakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan pihak TNI dalam menjaga keamanan selama berlangsungnya pesta olahraga negara-negara Asia.
Dia menjelaskan Kapolri telah membagi keamanan di empat kota penyelenggaraan Asian Games. "Jumlah aparat TNI dan Polri sendiri itu kan hampir 900 ribu, merupakan nomor dua terbesar di dunia,” kata Erick kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas.
(Baca juga: Jokowi Minta Promosi Asian Games 2018 Ditambah)
Dengan kekuatan yang luar biasa, dan dengan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat, Ketua INASGOC optimistis mengenai masalah keamanan selama penyelenggaraan Asian Games 2018.
Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pun meyakini jika Asian Games 2018 tetap akan berlangsung kondusif. Imam mengatakan, standar keamanan internasional akan diterapkan ketika Asian Games berlangsung, baik bagi atlet, official, wartawan, maupun pengunjung.
"Tentu standar itu akan diterapkan. Itu bukan karena soal (insiden teror) kemarin, tapi murni standar keamanan yang telah ditetapkan Olympic Council of Asia (OCA) dan International Olympic Commitee (IOC)," kata Imam.
(Baca juga: JK: Ada Kekhawatiran Terjadi Teror saat Asian Games)
Aksi teror beberapa pekan lalu sempat dikhawatirkan memberi dampak psikologis kepada para peserta Asian Games. Jusuf Kalla menilai rentetan aksi terorisme dinilai dapat menimbulkan kekhawatiran karena para peserta tak mengetahui dengan jelas lokasi teror dan arena perhelatan sebagai tempat yang berbeda.
"Asian Games di Jakarta-Palembang, (teror) yang terjadinya ya ada di Depok dan Surabaya, tapi kadang-kadang orang asing tidak tahu membedakannya itu," kata JK, Selasa (15/5).