Menjelang Lebaran, Bulog Pastikan Ketersediaan Pasokan Beras Aman
Perum Bulog memastikan jumlah ketersediaan beras di gudang Bulog sebesar 1,4 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasanya meningkat menjelang Lebaran. Bulog pun menyebut akan berupaya menjaga stabilitas harga dengan beberapa intervensi pasar.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso menjelaskan stok beras Bulog diprediksi bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk beberapa bulan ke depan. “Cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan setelahnya melalui kegiatan intervensi pasar,” kata Karyawan kepada Katadata, Rabu (30/5).
Dia memastikan keamanan stok beras yang didukung dengan adanya kesiapan 1600 gudang Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya di wilayah perkotaan dan pedesaan, lokasi gudang Bulog saat ini juga berada di wilayah perbatasan. Seluruh gudang tersebut memiliki total kapasitas hingga 4 juta ton.
(Baca : Bulog Salurkan 400 Ribu Ton Beras Hingga Lebaran)
Sementara dalam menjaga stabilitas harga, Karyawan menuturkan Bulog akan mengacu pada tiga strategi utama. Pertama, menjamin ketersediaan beras di gudang. Kedua, melalui pendistribusian langsung dari pintu ke pintu menuju konsumen, baik di permukiman maupun melalui pemanfaatkan retailer binaan Bulog. Terakhir, pemanfaatan sinergi dengan BUMN pangan melalui agen-agen dan retailer menjadi outlet-outlet dalam menjual beras.
Menurutnya, saat ini Bulog tercatat memiliki ribuan penyalur utama atau retailer yang tersebar di 82 kabupaten/kota. “Kami punya Rumah Pangan Kita (RPK) yang berjumlah 40 ribu unit dan sangat membantu kami dalam mencapai sasaran dalam menstabilkan harga,” ujarnya.
Bulog juga akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga seperti Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menjadi outlet untuk penjualan beras agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016, Bulog memiliki tugas menjaga stabilitas harga pangan, khususnya beras dan beberapa komoditas pangan pokok lain seperti jagung, kedelai, gula, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabe, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam.
Karenanya, Karyawan juga memastikan stok pangan lain juga tersedia menjelang Lebaran. Misalnya, gula pasir yang saat ini stoknya sudah mencapai 176 ribu ton, daging kerbau sebanyak 4 ribu ton, jagung 245 ton, tepung terigu 789 ton, dan minyak goreng sebanyak 5,3 juta liter.
(Baca Juga : Bulog Buka Tender 219 Ribu Ton Beras Impor dari India dan Pakistan)
“Selain itu, kami tetap melaksanakan penugasan pemerintah dalam menyalurkan Bansos Rastra (Beras Sejahtera) dan CBP di seluruh Indonesia”, kata Karyawan.
Per 28 Mei 2018, realisasi penyaluran Cadangan beras Pemerintah (CBP) oleh Bulog jumlahnya sudah mencapai 305.591 ton.
Guna menjaga harga bahan pokok, khususnya beras agar bisa tetap stabil dan berada di di kisaran target harga pemerintah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebeumnya juga telah menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar dalam waktu dekat.
Dalam operasi pasar tersebut, pemerintah juga akan melibatkan pedagang dalam jumlah yang besar. "Setelah kami evaluasi, ternyata masih perlu banyak operasi pasar dengan melibatkan lebih banyak pedagang dalam kegiatan tersebut," kata Darmin, Kamis (24/5).
Menurut Darmin, penurunan harga beras saat ini belum terlalu signifikan, meski pemerintah telah menambah pasokan beras melalui impor. Untuk meredam harga, Bulog pun akan diminta menurunkan harga jual saat operasi pasar baik dengan menggunakan stok dari dalam negeri maupun stok impor. Alhasil, dengan adanya intervensi itu diharapkan dapat memicu harga jual beras menjadi stabil mengikuti target pemerintah.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga rata-rata beras kualitas medium I per 30 Mei 2018 terpantau berada di kisaran Rp 11.900, naik dari pekan lalu atau per 23 Mei 2018 yang tercatat sebesar Rp 11.150 per kilogram.