Kemenhub Pertanyakan Kontribusi DKI Jakarta pada Proyek Kereta Layang

Ameidyo Daud Nasution
8 Juni 2018, 11:56
Proyek Kereta Bandara
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ilustrasi kereta

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempertanyakan porsi pembiayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam proyek kereta lingkar melayang. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan saat ini pihaknya akan membahas sejauh mana peran dan minat DKI Jakarta pada proyek ini.

Bambang menjelaskan dari pembicaraan tersebut akan diketahui berapa porsi DKI, pemerintah pusat, serta swasta dalam pembiayaan proyek transportasi massal ini. Mekanisme pendanaannya akan mengandalkan kombinasi ketiga institusi tersebut.

"Kami ingin tahu berapa besar (porsi) mereka (DKI)," kata Bambang di Jakarta, Kamis (7/6). (Baca: Kereta Layang Jabodetabek Dicoret dari Proyek Strategis Kemenhub)

Sebelumnya, Kemenhub mengeluarkan proyek kereta melayang lingkar Jabodetabek daftar rencana strategis 2015 - 2019 kementerian transportasi ini. Namun, Bambang memastikan BPTJ tetap memberi perhatian penuh untuk mengawal jalannya pembangunan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah dan Pemprov DKI sedang menyiapkan skema pendanaan pembangunan proyek ini. Pembiayaan yang digunakan adalah pinjaman komersial serta jaminan pemerintah dalam bentuk pembayaran secara berkala atau availability payment.

"Nanti saya dan DKI Jakarta membuat studi dan dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan,” kata Budi beberapa waktu lalu. (Baca: Pemerintah Siapkan Dua Skema Pembiayaan Kereta Layang Lingkar Jakarta)

Saat ini ada tiga perusahaan yang siap membuat usaha patungan (joint venture). Ketiganya adalah PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT Adhi Karya, serta PT Wijaya Karya sebagai pemrakarsa. Namun, pemerintah juga membuka investor lain untuk masuk menggarap proyek infrastruktir ini. Bahkan, menurut Budi Karya, banyak investor yang berminat apabila proyek ini dinilai ekonomis.

Dia menargetkan proyek senilai Rp 10 triliun ini mulai dibangun akhir 2019 mendatang. Berdasakan usulan kajian yang sudah lama dilakukan, rutenya akan menghubungkan Stasiun Senen, Kemayoran, Kota, hingga Tanah Abang. “Perlu delapan bulan sampai setahun untuk (menentukan) pemenang lelang,” kata dia.

(Baca: Tiga Investor Lokal Minati Proyek Jalur Kereta Layang Lingkar Jakarta)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...