Kata.ai, Startup Di Balik Layanan Chatbot Veronika dan Sabrina

Yuliawati
Oleh Yuliawati
14 Juni 2018, 15:35
Chatbot Jemma
Foto dari situs Kata.ai

Dalam waktu singkat, perusahaan rintisan (startup) Kata.ai mampu mengembangkan chatbot atau layanan percakapan berbasis kecerdasan buatan dengan meraih kepercayaan berbagai perusahaan besar. Kata.ai yang berdiri dua tahun lalu telah memiliki 20 klien di antaranya Telkomsel, Unilever, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Alfamart.

Kata.ai  memprogram chatbot Sabrina, asisten virtual BRI yang membantu konsumen mengakses informasi layanan perbankan sejak awal tahun 2018. Lewat percakapan berbahasa Indonesia dengan Sabrina di Telegram atau Facebook Messenger, konsumen dapat menanyakan berbagai hal seperti mencari lokasi BRI terdekat atau menyampaikan keluhan. 

Sebelum Sabrina, Telkomsel terlebih dahulu bekerja sama dengan Kata.ai mengembangkan akun chatbot GraPari Virtual dengan nama Veronika pada Agustus 2017. Veronika diprogram untuk melayani pertanyaan dan keluhan para pelanggan Telkomsel lewat aplikasi pesan LINE, Telegram, dan Facebook Messenger.

Kata.ai juga berada di balik kesuksesan Jemma, chatbot consumer engagement virtual milik Unilever. Lewat chatbot yang tersedia di LINE, pengguna bisa menanyakan berbagai hal kepada  Jemma, mulai dari fashion, hingga curahan hati hubungan dengan kekasih.

Jemma juga dapat memberikan informasi seperti ramalan bintang dan berbagai tips, setelah menanyakan data pribadi kepada pengguna LINE

Sepanjang 2017, Veronika dan Jemma telah menghimpun lebih dari 26 Juta pengguna dan menangani perputaran lebih dari 200 juta pesan.

(Baca juga: BRI Luncurkan Layanan Chatbot Sabrina dengan Kecerdasan Buatan)

Co-Founder dan CEO Kata.ai, Irzan Raditya, 30, memulai bisnis startup dengan pertama kali meluncurkan aplikasi chatbot bernama YesBoss.

Sebelum memulai bisnisnya, Irzan yang mendapat gelar Bachelor of Science (B.Sc.) di bidang Computer Science dari Hochschule für Technik und Wirtschaft-Berlin, Jerman, sempat memiliki pengalaman bekerja selama dua tahun menjadi Head of Mobile Yourdelivery GmbH (Lieferando) dan Head of Mobile Product Takeaway.com.

Aplikasi chatbot Yessboss ini sempat mendapat sambutan hangat, namun ditutup pada 31 Oktober 2016. Irzan memutuskan meninggalkan model bisnis Yessboss yang berorientasi pada layanan perorangan. Dia menggantinya dengan Kata.ai, meski masih menggunakan perusahaan yang sama, PT Yesboss Group Indonesia.

Pergantian model bisnis dari business to customer (B to C) menjadi business to business (B to B), sebagai upaya meningkatkan performa perusahaan. "Sumber daya kami terbatas baik SDM, uang dan waktu, namun memiliki mindset (tumbuh) bisa 10 kali lipat," kata Irzan kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.

Dengan mengubah model menjadi B to B, Kata.ai menyasar kerja sama dengan berbagai perusahaan. Perubahan model bisnis ini mendapat respons positif dari para investor.

(Baca juga: Pelopor Aplikasi Chatting Yahoo Messenger Tutup Setelah 20 Tahun)

 
CEO Kata.ai Irzan Raditya
CEO Kata.ai Irzan Raditya (Katadata/Yuliawati)

Pada Agustus 2017, Kata.ai mendapat pendanaan Seri A sebesar US$3,5 juta (sekitar Rp 46,6 miliar sesuai nilai kurs berlaku saat itu). Penyuntik dana dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF), sebuah lembaga investasi yang berasal dari Taiwan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...