Konsumsi Listrik Jakarta Jelang Lebaran Turun Hingga 50%
Konsumsi listrik di Daerah Khusus Ibukota Jakarta menurun jelang Lebaran tahun ini. Penyebabnya adalah beberapa industri, bisnis dan perkantoran tutup akibat libur.
General Manager PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) M. Ikhsan Asaad mengatakan di hari normal, beban puncak konsumsi listrik bisa mencapai 5.000 Megawatt (MW) di siang hari. Sedangkan di malam hari hanya 4.800 MW.
Namun, selama lebaran konsumsi akan lebih rendah dari biasanya. “Kami memprediksi saat libur Lebaran konsumsi listrik DKI Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya akan turun 2.500 hingga 3.000 MW," ujar dia berdasarkan keterangan resminya, dikutip, Kamis (14/6).
PLN memprediksi, beban jelang malam Takbir bisa mencapai 2.818 MW di siang hari dan 2.922 MW pada malam hari. Sementara saat hari Lebaran, beban puncaknya diperkirakan sebesar 2.527 MW pada siang hari dan 2830 MW di malam hari.
Adapun, pasokan listrik DKI Jakarta berasal dari tujuh Sub Sistem (500/150KVa). Kapasitas total pasokan listrik DKI Jakarta mencapai 11.353 MW yang disalurkan ke 55 gardu induk 150/20 kV dan 1 gardu induk 70/20kV. Pasokan listrik DKI Jakarta terhubung dengan kabel interkoneksi dan cadangan yang tersedia mencapai 8.000 MW.