Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok 1,82% Akibat Faktor Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam pada pembukaan perdagangan setelah libur selama 7 hari. Indeks turun 1,82 persen atau sebesar 109,58 poin menjadi berada di level Rp 5884,03.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyatakan sentimen negatif yang menyebabkan IHSG terkoreksi bukan karena libur. “Sebenarnya bukan karena libur panjang. Tapi sentimen di balik libur panjang itu,” katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (20/6).
Hanya saja, selama libur itu tensi perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok kembali memanas. Hal itu yang menurutnya menjadi salah satu sentimen negatif IHSG. “Tampaknya perang dagang menjadi sentimen utama yang membuat IHSG kena imbas negatifnya. Sikap pelaku pasar yang menjauhi pasar sementara waktu sambil menlihat bagaiimana perkembangan pasar,” katanya.
(Baca: IHSG Anjlok 1,85% Jelang Libur Panjang, Asing Lepas Saham Rp 2,4 T)
Selain perang dagang kedua negara tersebut, Reza juga menilai rencana Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate membuat pasar saham melemah. Menurutnya, pasar masih mencerna apakah kebijakan BI ke depan ini akan berimbas baik atau buruk kepada industri perbankan.
Senada dengan Reza, Analis Binaartha Sekuritas lainnya Muhammad Nafan Aji juga melihat faktor pelemahan IHSG disebabkan oleh faktor eksternal. Utamanya yaitu meningkatnya tensi di antara AS dengan Tiongkok terkait dengan kebijakan penerapan kenaikan bea impor.