Setelah 6 Bulan Dilarang, Facebook Kembali Terima Iklan Cryptocurrency
Facebook Inc akhirnya mengizinkan mata uang virtual (cryptocurrency) kembali beriklan di platform media sosialnya. Padahal, Facebook sempat memblokir seluruh iklan yang mempromosikan produk dan layanan terkait cryptocurrency termasuk bitcoin sejak awal tahun ini.
Direktur Manajemen Produk Facebook Rob Leathern menyampaikan, perusahannya sudah mengevaluasi larangan itu selama enam bulan. "Kami melihat cara terbaik adalah mengizinkan beberapa iklan (cryptocurrency), tetapi kami juga memastikan produk itu aman (bagi pengguna Facebook)," ujarnya dikutip dari Business Insider, Rabu (27/6) kemarin.
Hanya, ia tak merinci alasan Facebook membatalkan larangan itu. Ia menyampaikan, kendati iklan cryptocurrency diperbolehkan, Facebook memperketat prosedur beriklan. Pengiklan harus mengajukan aplikasi secara online, lalu Facebook akan menilai kelayakan produk tersebut untuk bisa diiklankan.
(Baca juga: Facebook Akan Blokir Semua Iklan Bitcoin dan Mata Uang Digital)
Oleh karenanya, tidak semua cryptocurrency bisa beriklan di Facebook. "Lisensi apa pun yang mereka dapatkan, apakah mereka diperdagangkan di bursa saham publik, dan latar belakang publik lainnya yang relevan di bisnis mereka (akan dikaji)," kata Leathern.
Mengutip dari Reuters, Facebook masih melarang cryptocurrency yang terikat opsi biner, yang menyerupai taruhan ketimbang investasi. Facebook juga melarang iklan penawaran koin awal atau Initial Coin Offering (ICO). Alasannya, praktik semacam ini masih dianggap menyesatkan dan berisiko merugikan pengguna.
“Kami mendengarkan reponse pengguna, melihat seberapa baik kebijakan ini bekerja dan terus mempelajari teknologi ini sehingga jika perlu, kami dapat merevisinya dari waktu ke waktu,” ujar dia.
(Baca juga: Semakin Lengkap, Instagram Kini Rilis Fitur Video Chat)
Adapun, alasan Facebook melarang iklan cryptocurrency beberapa waktu lalu adalah karena ada perusahaan diketahui menggunakan ICO sebagai cara untuk mengerek pendapatan tanpa harus mengikuti regulasi formal seperti ketika mengumpulkan uang lewat cara yang lebih tradisional seperti Initial Public Offering (IPO). Setelah itu, banyak perusahaan yang menghilang setelah ICO, sementara investornya tidak mendapatkan apapun.
"Kami ingin orang-orang untuk terus menemukan dan belajar produk-produk serta layanan baru melalui iklan di Facebook tanpa takut menjadi korban penipuan," kata Leathern.