Rupiah Tembus 14.400 per Dolar AS, Termasuk Mata Uang Terlemah

Rizky Alika
29 Juni 2018, 11:22
Rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

Nilai tukar rupiah menembus 14.400 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (29/6). Ini artinya, rupiah terdepresiasi nyaris 6% sepanjang tahun ini (year to date/ytd) dan masuk dalam jajaran mata uang negara berkembang yang paling terpukul oleh dolar AS.

Mengacu pada data Bloomberg per Kamis (28/6), mata uang negara berkembang yang anjlok paling besar yaitu peso Argentina (33,71%), lira Turki (17,15%), real Brazil (14,3%), dan rand Afrika Selatan (10,08%). Sementara itu, di kawasan Asia, pelemahan paling besar dialami rupe India (7,15%), peso Filipina (6,74%), dan rupiah (5,71%).

Advertisement

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menduga terpukulnya rupiah bukan hanya karena faktor eksternal, seperti kekhawatiran terkait memanasnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. "Karena pelemahan rupiah termasuk yang paling besar di antara negara-negara emerging markets, maka patut diduga ada faktor internal kita," kata Tony kepada Katadata.co.id, Jumat (29/6). 

Faktor internal yang dimaksud yakni kinerja neraca perdagangan yang masih defisit. Pada Mei lalu, defisitnya mencapai US$ 1,52 miliar. Dengan demikian, secara kumulatif, defisit neraca perdagangan sepanjang lima bulan pertama tahun ini telah mencapai US$ 2,83 miliar. Padahal, pada periode sama tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,98 miliar.

Selain itu, merosotnya cadangan devisa juga disinyalir jadi faktor lain yang memperburuk nilai tukar rupiah. Per akhir Mei lalu, cadangan devisa tercatat berada di level US$ 122,914 miliar, atau turun US$ 9,08 miliar dalam empat bulan. (Baca juga: Rupiah Melemah, Cadangan Devisa Berkurang US$ 9 Miliar Sejak Februari)

Melihat perkembangan nilai tukar rupiah, Tony pun meyakini BI akan mengerek kembali suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar pada 28- 29 Juni ini. “Dengan demikian, otot rupiah akan kembali menguat,” kata dia. Dalam pandangannya, nilai fundamental rupiah seharusnya berada di bawah Rp 14.000 per dolar AS.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...
    Advertisement