Di Tenggat Pekan Ini, Chevron Masih Bahas Proposal Kontrak Blok Rokan
PT Chevron Pasicif Indonesia (CPI) hingga kini belum memberikan kepastian mengenai pengajuan proposal perpanjangan Blok Rokan. Padahal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta perusahaan asal Amerika Serikat itu mengajukan proposal pekan ini.
Namun, Corporate Manager Communication CPI Danya Dewanti mengatakan perusahaannya masih membahas kelanjutan Blok Rokan dengan pemerintah. "PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sedang mendiskusikan perpanjangan kontrak Rokan dengan Pemerintah Indonesia," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (5/7).
Danya pun menolak merinci topik diskusi antara Chevron dan pemerintah. Ini sesuai dengan kebijakan dari perusahaan Amerika Serikat tersebut.
Di sisi lain, Kementerian ESDM meminta Chevron segera mengajukan proposal perpanjangan Blok Rokan. Tujuannya agar bisa cepat diproses. Apalagi kontrak berakhir tahun 2021.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan Chevron selama ini baru melakukan presentasi ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkait pengeloaan Blok Rokan ke depan. “Proposal resmi kami minta dalam pekan ini lah," kata dia di Jakarta, Rabu (4/7).
Menurut Djoko, Chevron berencana menerapkan teknologi pengurasan sumur minyak (Enhanced Oil Recovery/EOR) skala penuh di Blok Rokan. Ini untuk meningkatkan produksi minyak blok tersebut.
Djoko pernah mengatakan teknologi untuk EOR di Blok Rokan sudah diuji cobakan di Lapangan Minas. Teknologi itu bahkan bisa meningkatkan produksi minyak Blok Rokan dua kali lipat menjadi 500 ribu barel per hari (bph).
Pertamina Sudah Ajukan Resmi
Selain Chevron, Pertamina sudah mengajukan resmi proposal perpanjangan Rokan. Ini disampaikan Pertamina kepada ESDM. "Baru saja masuk, saya sudah disposisi," kata Djoko.
Djoko belum mau membeberkan isi dari proposal Pertamina. Namun, kemungkinan Pertamina akan tetap menggunakan teknologi yang sama dengan Chevron Indonesia yakni EOR.
(Baca: Pertamina Resmi Ajukan Proposal Alih Kelola Blok Rokan)
Bahkan Djoko mengklaim sudah banyak perusahaan migas menyampaikan minat secara lisan untuk kelola Blok Rokan. Namun ia tidak mau merincinya.