Kerugian Perbankan Akibat Serangan Siber Capai Ratusan Juta Dolar

Desy Setyowati
10 Juli 2018, 17:37
inovasi digital
123rf.com

Perkembangan teknologi digital menjanjikan kemudahan bertransaksi perbankan. Namun di pihak lain, ada juga ancaman keamanan yang harus diwaspadai. Survei lembaga audit dan konsultan ekonomi  PricewaterhouseCoopers (PwC) menunjukkan, perbankan Indonesia telah kehilangan hingga ratusan juga dolar akibat serangan siber.

Dalam riset bertajuk 'Digital Banking in Indonesia 2018' itu, sebanyak 14% responden menyebutkan, bahwa bank mereka kehilangan US$ 1 juta akibat serangan siber. Lalu 1% responden merugi US$ 100 juta karena kejahatan tersebut. Survei ini dilakukan terhadap 52 responden dari 43 bank di Indonesia.

Untuk mengatasi persoalan itu, bank fokus memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi. Salah satu yang diperkuat oleh bank adalah kepemimpinan dari Chief Technology Officer (CTO).

Selain itu, kejelasan mengenai pihak-pihak yang boleh membuka data nasabah diperlukan. "Yang menarik, ancaman siber itu justru berasal dari dalam (perusahaan)," kata Consulting Director at PwC Indonesia Rimko Nurral saat pemaparan hasil riset di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (10/7).

(Baca juga: Dana Nasabah Hilang, Bank Mandiri Setop Layanan Mandiri Online)

Wakil Ketua Bidang SDM dan Teknologi Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Pudja Kartiman menambahkan, yang paling utama adalah perbankan memahami aliran data nasabah yang diperoleh. Dengan begitu, perbankan memahami betul di bagian mana saja data itu rentan untuk dicuri.

"Di luar regulasi, bank perlu tahu feasibilitas di titik-titik mana saja (dari alur transaksi data nasabah) yang perlu dilindungi," ujarnya.

Toh, 56% responden menargetkan kontribusi layanan digital di atas 5% terhadap total pendapatan perbankan. Untuk mencapai target tersebut, mayoritas bank fokus pada layanan konsumen (costumer services).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...