Ekspor Sawit Mei Turun Tertekan Kenaikan Stok Minyak Nabati Dunia

Michael Reily
11 Juli 2018, 11:37
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Volume ekspor minyak  sawit Indonesia sepanjang Mei 2018 turun 3% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan volume ekspor tersebut salah satunya disebabkan oleh meningkatnya stok minyak nabati dunia, baik dari jenis rapeseed maupun biji bunga matahari, sehingga minat beli minyak sawit di luar negeri sedikit menurun.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono menjelaskan perang dagang antara AS dan Tiongkok juga dinilai turut mempengaruhi ketersediaan minyak nabati global. “Dengan meningkatnya stok kedelai AS dan pelemahan permintaan pasar global, harga pun mulai jatuh,” kata Mukti dalam keterangan resmi, Rabu (11/7).

Advertisement

Gapki mencatat, volume ekspor minyak sawit secara total, termasuk diantaranya  biodiesel dan oleochemical,  pada Mei 2018  dibandingkan April 2018,  turun 3% menjadi 2,33 juta ton dari 2,39 juta ton. Sementara khusus untuk ekspor minyak sawit mentah (CPO),  pada Mei lalu angkanya juga mencatat penurunan 4% menjadi 2,14 juta ton dibandingkan April 2018 sebesar 2,22 juta ton.

Di sisi lain, penurunan harga minyak sawit rupanya juga tidak mampu menarik pembeli dari India sebagai cadangan minyak sawit. Hal tersebut disinyalir akibat kebijakan pengenaan tarif bea masuk yang tinggi untuk komoditas minyak sawit. Sebab, sejak kebijakan itu diberlakukan, permintaan minyak sawit ke India turun drastis. 

Menurut catatan Gapki, penurunan impor India terhadap komoditas CPO dari Indonesia beserta turunnanya menyusut hingga  31% atau  setara 346,28 ribu ton menjadi 240,16 ribu ton.

“Pasar India yang sudah tergerus lebih dari 50% dari sejak awal tahun yang akhirnya turut menyebabkan stok minyak sawit di Indonesia dan Malaysia menjadi tinggi karena penyusutan pembeliannya  sangat signifikan,” ujar Mukti.

(Baca : Volume Ekspor Sawit Triwulan I Turun Dampak Hambatan Dagang)

Sementara itu, ekspor  minyak sawit ke Uni Eropa juga sudah dipastikan menurun karena melimpahnya produksi minyak bunga matahari dan rapeseed. Menurut data Gapki, ekspor minyak sawit Indonesia ke Benua Biru telah menysuut sekitar 7% ada Mei lalu menjadi 359,31 ribu ton, dibandinh bulan sebelumnya yang masih tercatat sebesar 385,10 ribu ton.

Meski demikian, kabar baik terkait kinerja ekspor sawit rupanya masih datang dari Pakistan. Volume ekspor CPO dan turunannya ke negara itu naik sebesar 29% pada Mei lalu. kenaikan ekspor yang cukup signifikan itu menjadi angin segar, setelah selama tiga bulan terakhir ekspor tercatat stagnan. 

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement