Gerindra Lobi PKS Cegah Hengkang dari Koalisi Pilpres 2019
Partai Gerindra khawatir dengan ancaman petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hendak hengkang dari koalisi dalam Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan partainya akan mengupayakan tetap berkoalisi dengan PKS.
Dasco meyakini, Gerindra dan PKS tak akan pecah kongsi meski belum adanya kesepakatan mengenai pilihan calon presiden dan calon wakil presiden. "Kemungkinan besar dan mudah-mudahan kami tidak akan meninggalkan PKS yang sudah sangat setia kepada kami," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/7).
Koalisi kedua partai ini terbentur keinginan PKS yang tetap berkukuh memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres. Sementara Gerindra menawarkan posisi Anies sebagai cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
(Baca juga: Posisi Anies Makin Kuat Digadang Koalisi Penantang Jokowi)
Dasco mengatakan, Gerindra dan PKS telah memiliki sejarah yang cukup panjang dalam berkoalisi. Koalisi ini salah satunya terbentuk ketika Pilpres 2014. Kemudian, koalisi juga dilakukan kembali pada berbagai Pilkada Serentak.
Dasco mengatakan, Gerindra memahami sikap anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring yang mengancam tak akan berkoalisi jika sembilan kader PKS tak dipilih sebagai cawapres. Sebab, PKS sudah loyal bekerja sama dengan Gerindra.
PKS juga, kata Dasco, telah sabar menunggu penjajakan dengan Gerindra untuk Pilpres 2019. Kendati, sosok cawapres pendamping Prabowo perlu dibicarakan dulu bersama koalisi.
Saat ini, koalisi yang dibangun Gerindra tak hanya bersama PKS, tapi juga Partai Amanat Nasional (PAN). "Tetapi kalau PKS mensyaratkan harus cawapres dari nama-nama atau sama-sama yang di-endorse, ya itu kami bisa mengerti karena PKS selama ini bekerja sama dengan kami," kata Dasco.