Jokowi Diminta Turun Tangan Pimpin Pengembangan Mobil Listrik

Dimas Jarot Bayu
11 Juli 2018, 08:11
Mobil Listrik Jokowi
Rusman | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi meresmikan Tol Surabaya-Mojokerto dengan Mobil Listrik karya mahasiswa Institut 10 November.

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu turun tangan secara langsung dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia. Faisal menilai, pengembangan mobil listrik tak bisa hanya ditangani pejabat setingkat menteri.

Alasannya, pengembangan mobil listrik memerlukan koordinasi lintas kementerian/lembaga. Kementerian Perindustrian akan mendukung dari sisi industri otomotif, Kementerian ESDM bakal mendudkung dari sisi sumber daya.

Kemudian, Kementerian Keuangan akan menjadi pendukung dari segi insentif fiskal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengurusi masalah emisi karbonnya. Lalu, PLN menyediakan pasokan energi kendaraan listrik melalui pendirian Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).

"Conductor-nya harus Presiden, tidak bisa Menperin (Airlangga Hartarto), tidak boleh Pak Jonan (Menteri ESDM, Ignasius Jonan)," kata Faisal di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (10/7).

(Baca juga: Jokowi Sebut Mobil Listrik Akan Menciutkan 90% Industri Otomotif)

Faisal mengatakan, pemerintah perlu menggarap proyek ini secara serius. Sebab, pengembangan mobil listrik memerlukan investasi yang besar sehingga lebih sulit dibandingkan kendaraan konvensional lain.

Selain itu, mobil listrik dapat menjadi "ekonomi baru" bagi Indonesia. Faisal mengatakan, dalam jangka pendek pendapatan privat yang diterima memang akan lebih rendah daripada biaya yang digelontorkan.

Meski demikian, "ekonomi baru" ini dapat menghasilkan keuntungan sosial yang lebih besar daripada biaya sosial yang dikeluarkan. "New economy niscaya memberikan maslahat," kata Faisal.

Faisal meyakini penjualan mobil listrik di masa depan bakal lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional. Dia memperkirakan, penurunan kendaraan konvensional bakal turun tajam pada 2027. Sementara, hal sebaliknya akan terlihat dari penjualan mobil listrik.

"Maka pada 2040 diperkirakan 54% mobil baru itu electronic vehicle," kata Faisal.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...