Produksi Lapangan Banyu Urip Digenjot Hingga 220 Ribu Barel per Hari
Produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Jawa Timur akan ditingkatkan dari target tahun ini. Rencanai itu sesuai arahan pemerintah untuk menggenjot produksi nasional.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan rencananya produksi Blok Cepu akan ditingkatkan menjadi 220 ribu barel per hari (bph). "Arahannya begitu, kalau bisa," kata dia di Jakarta, Rabu (11/7).
Di Blok Cepu, Pertamina melalui anak usahanya yakni PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memiliki hak kelola 45%. Kemudian ada ExxonMobil yang juga memegang 45% hak kelola dan bertindak sebagai operator. Sisanya Badan Kerjasama Blok Cepu dengan hak kelola 10%.
Menurut Syamsu, peningkatan produksi Cepu itu tidak akan menambah biaya karena tak ada penambahan fasilitas. Kenaikan produksi Banyu Urip itu hanya perlu mengoptimalisasi fasilitas produksi yang ada saat ini. "Harus reliable dan aman," kata dia.
Targetnya, peningkatan produksi Banyu Urip itu bisa dimulai tahun depan. Meski produksi digenjot, Syamsu tidak khawatir umur sumur menjadi pendek. Ini karena adanya tambahan cadangan di Blok Cepu sehingga produksi masih bisa stabil.
Sebagaimana diketahui, cadangan minyak lapangan Banyu Urip di Blok Cepu meningkat. Dengan adanya tambahan itu maka cadangan Banyu Urip yang dapat dipulihkan mencapai 729 juta barel dari sebelumnya 450 juta barel.
(Baca: Blok Cepu Geser Posisi Rokan Jadi Penyumbang Terbesar Lifting Minyak)
Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi siap jual (lifting) minyak Blok Cepu selama Semester I tahun 2018 mencapai 209.922 barel per hari (bph) atau 102,4% dari target 205.000 bph. Bahkan hingga akhir tahun ini, lifting Cepu bisa 210.285 bph atau 102,6% dari target.