Jika Tak Dipilih Cawapres, Airlangga Hartarto Tetap Dukung Jokowi

Dimas Jarot Bayu
12 Juli 2018, 07:05
Wintor
ANTARA FOTO/HO/Hilman
Presiden Joko Widodo (kanan) mencoba alat angkut perkebunan Wintor, disaksikan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (kedua kiri) di Cikarang, Bekasi, Jabar, Jumat (28/7/2017).

Golkar memastikan tak akan memalingkan dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), meskipun bila Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto tak dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2019. 

"Kami sudah mendukung di awal dan tidak ada yang kami persyaratkan dengan Bapak Presiden," kata Airlangga di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/7).

Airlangga menyerahkan keputusan penentuan cawapres terhadap Jokowi. Menurutnya, penyerahan keputusan cawapres kepada Jokowi merupakan salah satu mekanisme yang diambil Golkar dalam memberikan dukungan.

"Setelah itu tentunya ada komunikasi lanjutan," kata Airlangga. (Baca juga: Jokowi Kantongi Lima Cawapres, Prabowo Timbang Delapan Kandidat)

Airlangga menyatakan dukungan Golkar terhadap telah diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) mau pun Musyawarah Nasional (Munas).

Terkait kunjungannya ke kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/7) lalu,  Airlangga bertujuan melobi Demokrat bergabung ke kubu koalisi Jokowi.

Airlangga menilai, bertambahnya partai pendukung Jokowi akan lebih baik bagi koalisi ke depannya. "Koalisi pendukung sudah cukup untuk mengusung Pak Presiden, tetapi kan kami sifatnya inklusif, melibatkan banyak pihak yang berperan. Tentu komunikasi-komunikasi ini dibangun," kata Airlangga.

Kunjungan Airlangga ke SBY memunculkan dugaan Golkar hendak menyeberang ke kubu penantang Jokowi. Apalagi Demokrat cukup gencar menawarkan posisi capres kepada tokoh Golkar untuk bersanding dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

(Baca juga: Golkar Klaim Tak Terlibat Usulan Cawapres Jokowi dari Megawati

Pada kesempatan terpisah, Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo meminta tak ada adu domba antara Golkar dengan Jokowi akibat pertemuan Airlangga-SBY. Menurut Bambang, silaturahmi politik merupakan hal yang biasa dilakukan.

Selain itu, silaturahmi bertujuan untuk merangkul berbagai pihak agar tensi politik mereda. "Kita dalam menghadapi demokrasi, Pileg dan Pilpres ini dengan kesejukan. Kita boleh berbeda pendapat, tetapi tetap dalam naungan NKRI," kata Bambang.

Bambang menyatakan Golkar berharap Airlangga menjadi cawapres Jokowi. Hanya saja, dia menegaskan Golkar tetap konsisten mendukung Jokowi meski tak menjadikan Menteri Perindustrian itu sebagai cawapres.

Golkar, lanjut Bambang, akan tetap mendukung Jokowi siapa pun pendampingnya dalam Pilpres 2019. Dia menyebut beberapa nama yang kemungkinan masuk dalam daftar cawapres Jokowi. Di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...