Tik Tok Klaim Miliki 500 Juta Pengguna
Aplikasi berbagi video, Tik Tok mengklaim telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU). Klaim itu diumumkan Tik Tok melalui akun Weibo di Tiongkok, Selasa (16/7).
Di Tiongkok saja, Tik Tok yang populer dengan nama Douyin memiliki 300 juta pengguna aktif bulanan. Meningkatnya pengguna Tik Tok sejalan dengan meningkatnya konsumsi video pendek di Negeri Tirai Bambu.
Menurut laporan South China Morning Post, selama setahun terakhir, konsumsi video pendek naik tiga kali lipat. Pengguna aktif bulanan aplikasi video pendek di Tiongkok pada akhir 2017 bahkan menembus angka 414 juta.
“Banyaknya pengguna millenial yang menggandrungi Tik Tok, menjadikannya aplikasi non-game yang paling laris diunduh di Apple App Store secara global pada kuartal pertama 2018,” demikian dikutip, Rabu (18/7).
Menurut data dari firma riset aplikasi mobile Sensor Tower, jumlah unduhan Tik Tok mencapai angka 45.8 juta. Selain di Tiongkok, pengguna Tik Tok juga banyak berasal dari negara Asia lain, seperti Korea Selatan, Jepang, Indonesia, dan Vietnam.
(Baca juga: Bukan Hanya di Indonesia, Tik Tok juga Bermasalah di Tiongkok)
Tik Tok yang dikembangkan oleh ByteDance, tumbuh signifikan sejak diluncurkan pada September 2016 lalu.
Di Indonesia, Tik Tok sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 3 Juli 2018 lalu. Namun, blokir itu dibuka sepekan kemudian setelah perwakilan ByteDance berjanji akan menyaring konten yang tak ramah anak.
Tak hanya di Indonesia, pada saat yang sama, Tik Tok juga sempat tersandung masalah di Tiongkok. Sebabnya, Tik Tok menayangkan konten iklan yang dinilai melecehkan pahlawan perang sehingga Pemerintah membekukan penayangan iklan komersial pada platform itu.