Ekonom Sebut Kurs Rupiah Sesuai Fundamental, Bunga Acuan Diramal Tetap

Rizky Alika
19 Juli 2018, 11:28
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Bank Indonesia (BI) bakal kembali mengumumkan kebijakan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate pada Kamis (19/7). Para ekonom memprediksi bunga acuan tetap, meski nilai tukar rupiah masih lemah. Alasannya, nilai tukar rupiah sesuai fundamental ekonomi saat ini dan perlunya menyokong laju ekonomi.

Ekonom yang kini menjabat sebagai Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi memperkirakan BI akan mempertahankan bunga acuan hingga akhir tahun. "Saya expect stay di 5,25% sampai akhir tahun 2018," kata dia kepada katadata.co.id, Rabu (18/7).

Advertisement

Menurut dia, manfaat kenaikan bunga acuan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tidak sebanding dengan dampaknya ke pertumbuhan ekonomi. Kenaikan bunga acuan berpotensi memperlambat laju ekonomi, sebab pembiayaan usaha bakal lebih mahal.

Di sisi lain, tekanan global dinilainya sudah mereda, meskipun nilai tukar rupiah di atas 14.000 per dolar AS. Ia menyebut, nilai tukar rupiah berada di level keseimbangan barunya. Level saat ini pun dianggap sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi domestik.

(Baca juga: Kurs Rupiah Lemah, Faisal Basri Kritik Sejumlah Pejabat Beternak Dolar)

Berdasarkan analisisnya, nilai fundamental rupiah berada di kisaran 14.000-14.200 per dolar AS. Namun, dengan mempertimbangkan faktor persepsi, ia memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan bergerak di kisaran 14.200-14.500 untuk sementara waktu. Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah diperdagangkan di rentang 14.415-14.425 per dolar AS, Kamis (19/7) pagi ini.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memprediksi bunga acuan tetap. "Karena secara fundamental, ekonomi kita tidak ada perubahan, variabel stabil, inflasi dan defisit anggaran di bawah target," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement