Bulog Masuk Segmen Premium, Pengusaha Mengaku Tak Khawatir

Michael Reily
19 Juli 2018, 08:00
Persediaan Beras di Gudang Bulog
Antara Foto / Rony Muharrman
Seorang pekerja sedang memasukan beras di sebuah gudang Bulog di Pekan Baru, Riau.

Persaingan beras premium kemasan  semakin ramai dengan masuknya Perum Bulog  sebagai penyalur beras kemasan mini 200 gram.  Namun pengusaha mengaku tak khawatir masuknya Bulog bakal menjdikan kompetisi beras premium menjadi lebih ketat karena pasarnya relatif besar.

"Pasar beras sangat besar, masing-masing (perusahaan) punya pasarnya sendiri," kata Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Soekarto Buyung  kepada Katadata, Rabu (18/7).  

Menurutnya, banyaknya jumlah  penduduk Indonesia menjadi salah satu alasan besarnya potensi pasar beras di Indonesia. Karena itu, masuknya pemain baru dianggap Soekarto sebagai hal yang wajar.

Namun agar bisa bertahan dalam persaingan beras premium, menurutnya juga memerlukan strategi khusus. Salah satunya dengan efesiensi bisnis baik dari segi produksi maupun  pemasaran. "Efisien dan efektif kuncinya," kata dia.

(Baca : Bulog Penetrasi Pasar Beras Premium Kemasan 275 Ribu Sachet)

Bulog belum lama ini telah menyalurkan beras kategori premium  kemasan mini 200 gram sebanyak 55 ton. Pada tahap awal, uji coba pemasaran beras kemasan tersebut dilakukan dengan  menyasar wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dengan total penyebaran 275 ribu kemasan.

Langkah Bulog masuk ke penjualan segmen beras premium dilatari oleh perubahan skema bantuan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Beras Sejahtera (Rastra) menjadi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Sehingga Bulog menilai, masyakat penerima bantuan memiliki pilihan untuk membeli beras yang kualitas lebih baik.  

Direktur Komersial Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan  pasar beras di Indonesia saat ini sangat besar dengan total konsumsi  sekitar 2,5 juta ton per bulan. "Pasarnya besar namun karena entry barrier  yang rendah dihuni oleh banyak pelaku pasar, sehingga relatif terfragmentasi,"  ujar Andrianto.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...