Pengusaha Tiongkok dan Perancis Tertarik Bangun Pabrik Baterai Lithium

Dimas Jarot Bayu
31 Juli 2018, 13:11
Mobil Listrik BMW
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Corporate Communication Specialist BMW Group Indonesia Ismail Ashlan mengisi bahan bakar listrik mobil BMW i8 Protonic Red Edition yang merupakan edisi terbatas disela penyerahan mobil tersebut kepada pelanggan di Jakarta, Kamis (20/4).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan investor asing tertarik menanamkan modalnya untuk memproduksi baterai lithium. Rencananya, investor asing yang berasal dari Tiongkok dan Perancis akan membangun pabrik di Halmahera Utara, Maluku Utara.

Luhut mengatakan, investor tersebut akan menanamkan modalnya sebesar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun untuk tahap pertama. Kemudian, mereka akan kembali menanamkan modalnya sebesar US$ 5 miliar di tahap kedua.

"Nanti sore saya akan ketemu dengan investor yang akan groundbreaking di Halmahera Utara, dia akan membuat nikel, stainless steel, carbon steel, dan saya minta kalau kau mau serius bikin lithium batterai, dan dia mau lithium batterai," kata Luhut di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (31/7).

(Baca juga: Pemerintah Imingi Pembebasan Pajak Bagi Produsen Baterai Mobil Listrik)

Masuknya investor tersebut, menurut Luhut, akan membantu pengembangan mobil listrik di Indonesia. Saat ini, pengembangan mobil listrik masih terkendala karena Indonesia belum mampu memproduksi baterai sendiri.

Sementara impor baterai mobil listrik terutama yang berbahan lithium diperkirakan memakan biaya besar. Padahal, baterai merupakan salah satu komponen utama bagi mobil listrik.

"Baterai mobil listrik ini juga kita lihat 40% dari total kendaraan mobil listrik," kata Luhut.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...