Konsumsi Listrik PLN Turun 46% Sepanjang Semester I-2018

Anggita Rezki Amelia
3 Agustus 2018, 19:19
Listrik
ANTARA FOTO/Jojon
Seorang penghuni rusunawa mengisi voucher isi ulang listrik di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (9/5/2017)

Penjualan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) selama semester I-2018 masih di bawah target sepanjang tahun ini. Penyebabnya adalah libur periode Lebaran periode Juni lalu yang menyebabkan konsumsi listrik untuk industri turun.

Kepala Niaga PLN Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan selama Januari hingga Juni 2018, konsumsi listrik hanya 112,46 terawatt hours (TWh). Padahal target tahun 2018 adalah 239 TWh. Namun, capaian itu sebenarnya tumbuh 4,71% daripada periode yang sama tahun lalu

Faktornya adalah libur Lebaran yang bisa mencapai 16 hari. "Libur itu kan mmpengaruhi pemakaian listrik," ujar Yuddy di Jakarta, Jumat (3/8).

Jika dirinci dari konsumsi 112,46 Twh, sebesar 36,32 Twh berasal dari sektor industri sebesar 36,32 Twh. Lalu sektor bisnis sebesar 20,33 Twh, rumah tangga sebesar 47,51 Twh. Kemudian pelanggan lain-lain sebesar 8,28 Twh.

PLN pun berupaya mencapai target 239 Twh tahun ini. Salah satu PLN adalah memanfaatkan momen Asian Games di Jakarta-Palembang, serta ajang International Monetary Fund (IMF) - World Bank di Bali untuk mendongkrak konsumsi listrik tahun ini.

Tak hanya itu PLN juga menyiapkan semacam alat gudang listrik (power bank) yang bisa fleksibel diisi dayanya dan digunakan untuk keperluan di luar ruangan, misalnya untuk proyek konstruksi. Salah satu contoh power bank yang disiapkan PLN adalah dalam bentuk mobil dengan kapasitas sekitar 250 KiloVolt Ampere (kVA).

(Baca: Konsumsi Listrik PLN Kuartal I 2018 Belum Capai Target)

Selama ini proyek konstruksi memerlukan sambungan listrik, tapi agar lebih aman dan mudah bisa menggunakan mobil yang mengangkut power bank tersebut. "Jadi ini disiapkan semacam power bank untuk kebutuhan pasokan," ujar Yuddy.

Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...