Dibayangi Kebijakan Harga, Penjualan Produsen Beras Naik di Semester I

Image title
Oleh Ekarina
4 Agustus 2018, 09:29
beras
Katadata | Arief Kamaludin

Dua produsen dan distributor beras mencetak kenaikan penjualan pada semester I 2018, kendati bisnis beras saat ini dibayangi penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Kementerian Perdagangan. Kenaikan penjualan tersebut salah satunya dipicu oleh peningkatan konsumsi beras menjelang Lebaran.

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), produsen beras premium kemasan dengan merek dagang Topi Koki, Rumah Limas, Belida dan BPS sepanjang paruh pertama tahun ini mencatat penjualan sebesar Rp 764 miliar. Angka tersebut tumbuh 9,14% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 700 miliar.

Advertisement

Sementara dari sisi perolehan laba bersih, perseroan juga mencatat kenaikan sebesar 11,1% menjadi Rp 50 miliar dari semester I tahun lalu sebesar Rp 45 miliar. Peningkatan laba bersih salah satunya juga ditopang oleh turunnya beberapa beban perseroan, seperti beban usaha serta beban lain-lain dengan penurunan masing-masing sebesar 5,12% dan 32%.

Menanggapi peningkatan kinerja tersebut, Investor Relation Buyung Putra Dion Surijata mengatakan kenaikan penjualan beras perusahaan pada semeter I lalu disebabkan oleh meningkatnya permintaan dan konsumsi beras terutama pada periode menjelang libur panjang Lebaran.

"Disamping itu setelah diterapkannya HET, kami terus melakukan efisiensi supaya bisa membantu memperbaiki kinerja perusahaan," kata Dion kepada Katadata.

Kementerian Perdagangan saat ini masih menetapkan HET beras premium Rp 12.800 per kilogram (kg). HET tersebut sebelumnya berencana diturunkan sebesar Rp 900 per kg menjadi Rp 11.900 per kg, namun dari beberapa kali pembahasan belum ada keputusan resmi terkait penurunan harga tersebut.

Sedangkan untuk HET beras medium, pemerintah sebelumnya sudah menetapkan penurunan harga sebesar Rp 500 per kg menjadi Rp 8.950 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Kemudian HET Rp 9.450 per kg untuk Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur dan HET beras medium Rp 9.750 per kg untuk wilayah Maluku dan Papua.

Di sisi lain, untuk memaksimalkan perolehan laba, Dion menuturkan perusahaan telah melakukan sejumlah langkah efisiensi, misalnya efisiensi bahan baku melalui pemanfaatan jaringan pemasok dari sentra beras yang ada di seluruh Indonesia serta mengoptimalkan biaya promosi menjadi lebih efektif.

Dion juga mengaku perusahaan juga tidak terlalu terdampak dengan pelemahan nilai tukar rupiah karena perusahaan lebih banyak menggunakan mata uang lokal untuk pengadaan bahan baku.

Sementara untuk mengantisipasi perningkatan permintaan ke depan, pihaknya tahun ini juga berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Subang menjadi 50 ton per jam dari sebelumnya 30 ton per jam dengan investasi Rp 300 miliar. Hingga semester I 2018, jumlah belanja modal yang sudah terealisasi untuk pembanguna pabrik sekitar Rp 70 miliar.

(Baca : Harga Beras Merangkak Naik, Jokowi Panggil Sejumlah Menteri)

"Dengan strategi efisiensi dan ekspansi ini, hingga akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% dari pendapatan tahun lalu Rp 1,2 triliun," ujar Dion.

Kinerja positif juga ditorehkan produsen dan distributor beras PT Food Station Tjipinang Jaya. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ini pada semester I 2018 mencetak penjualan sebesar Rp 1 triliun. Direktur Utama Food Satiton Arief Prasetyo Adi mengatakan angka penjualan ini naik sekitar 100% dari capaian tahun lalu.

"Beras masih menjadi penyumbang utama penjualan. Selain itu, penjualan kami juga ditopang oleh beberapa produk sembako," kata Arif kepada Katadata.

Selain itu, meningkatnya jumlah pesanan paket sembako menjelang Lebaran juga merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap pendapatan semester I lalu. Arief mencatat, sekitar 100 ribu paket telah terjual menjelang lebaran lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement