Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 5,27%, Tertinggi Selama Periode Jokowi

Michael Reily
Oleh Michael Reily - Martha Ruth Thertina
6 Agustus 2018, 12:50
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2018 sebesar 5,27% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan kuartalan tersebut merupakan yang tertinggi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo atau sepanjang periode akhir 2014 hingga saat ini.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tersebut lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun masih di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar 5,4%. "Triwulan kedua salah satu pemicunya adalah momen Ramadan dan Lebaran," kata dia dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (6/8).

Bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, seluruh komponen yang menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi tercatat mengalami peningkatan pertumbuhan. Konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi berhasil tumbuh di atas 5%, setelah mentok di kisaran 4,9% sejak kuartal IV 2016. Sementara itu, konsumsi pemerintah dan ekspor tercatat mengalami lonjakan pertumbuhan.

Secara rinci, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,14%, lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu 4,95%. Lalu, investasi tercatat tumbuh, 5,87%, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu 5,35%.

Kemudian, ekspor tercatat melonjak 7,7%, lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu 3,36%. Meskipun, net ekspor tercatat menurun, lantaran impor yang tumbuh tinggi. Kenaikan signifikan juga terjadi pada konsumsi pemerintah yang tumbuh 5,36%, berbalik dari pertumbuhan negatif 1,93% pada periode sama tahun lalu.

Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga mengalami kenaikan pertumbuhan di tahun politik, yaitu 8,71% di atas pertumbuhan pada periode sama tahun lalu 8,49%.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...