Produk Hasil Warga Binaan Diharapkan Tembus Pasar Ekspor
Pemerintah mendorong pengembangan produk bernilai tambah milik warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP/lapas). Kementerian Perdagangan dan Kementerian Hukum dan HAM pun berupaya meningkatkan kerja sama terkait pengembangan mutu dan desain kemasan produk warga binaan agar bisa menembus pasar ekspor.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda berharap produksi warga binaan lapas bisa diterima dan bersaing di pasar global. “Pemerintah ingin menjembatani supaya para warga binaan punya hak yang sama,” kata Arlinda di Jakarta, Kamis (9/8).
Dia mengungkapkan pembekalan produksi barang berkualitas ekspor akan sangat bermanfaat bagi narapidana. Sebab dengan pembekalan yang diterima para warga binaan, diharapkan bisa menjadi bekal keahlian yang bisa diimplementasikan usai menjalani masa tahanan.
(Baca : Pemerintah Dorong Pengembangan Produk Kerajinan Warga Binaan Lapas)
Arlinda mengungkapkan, penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) menjadi tahap awal dan rencananya akan dillanjutkan ke kesepakatan berikutnya seperti terkait rencana peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta pendampingan desain dalam bentuk lokakarya serta pemberian informasi dan promosi produk warga binaan.
“Kami harap hasil kerja sama dapat meningkatkan kualitas desain produk warga binaan sehingga lebih menarik, terutama untuk pasar global,” ujar Arlinda.