Garuda Cari Utang US$ 300 Juta untuk Lunasi Pinjaman Jangka Pendek

Image title
10 Agustus 2018, 12:24
Pesawat Garuda
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tengah membidik pinjaman sindikasi global (global syndicated loan facility) untuk mengganti pinjaman jangka pendek dengan pinjaman yang lebih berjangka panjang. Saat ini, sebanyak 70% pinjaman perusahaan bersifat jangka pendek yaitu sekitar 1 tahun.

"Sekarang finalisasi untuk bisa dilakukan global syndicated loan facility, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa selesai," kata Direktur Utama Garuda Pahala Mansury di Menara BCA, Jakarta pada Kamis (9/8).

(Baca juga: Garuda Usulkan Kenaikan Tarif Penerbangan)

Pahala belum bisa memastikan kreditur-kreditur yang nantinya bakal mengucurkan pinjaman sindikasi yang dimaksud. Begitu juga dengan jumlah pasti pinjaman yang bakal diperoleh. Sebab, pihaknyajuga masih mempertimbangkan kondisi pasar global.  

Bila rencana tersebut terealisasi, ia memperkirakan sekitar 60-70% pinjaman Garuda menjadi berjangka lebih panjang yakni 3-5 tahun. "Finalisasi diharapkan selesai sebelum akhir September," kata dia.

(Baca juga: Pendapatan Naik, Kerugian Garuda Kuartal I Susut Jadi Rp 896 Miliar

Sebelumnya, Garuda dengan menggandeng PT Mandiri Manajemen Investasi, meluncurkan Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri GIAA01. Efek yang diterbitkan senilai total Rp 2 triliun akan digunakan untuk melunasi utang perseroan.

KIK-EBA Mandiri GIAA01 merupakan instrumen sekuritisasi aset keuangan pertama di Indonesia yang menjadikan hak pendapatan atas penjualan tiket pesawat sebagai jaminan atau underlying. Dalam hal ini adalah hak pendapatan atas hasil dari penjualan tiket pesawat Garuda dengan rute Jeddah dan Madinah.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...