Minim Kegiatan, Realisasi Investasi Migas Semester Pertama Baru 30 %

Anggita Rezki Amelia
10 Agustus 2018, 20:30
Ambil Alih Lapangan Migas Blok Mahakam
Arief Kamaludin|KATADATA
Suasana North Processing Unit (NPU) wilayah kerja Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Minggu (31/12). Pertamina resmi mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie mulai 1 Januari 2018.

Kalender 2018 sudah separuh lebih berlalu. Namun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi sektor migas pada semester pertama ini baru 30 % dari target yang dipasang sepanjang 2018.

Mengacu pada buku hasil kerja 2017 dan semester pertama 2018 yang diterbitkan Kementerian ESDM, realisasi investasi migas enam bulan pertama tahun ini US$ 5,11 miliar, terdiri dari investasi hulu US$ 3,9 miliar dan hilir US$ 1,21 miliar. Angka tersebut tak sampai sepertiga dari target tahunan yang dipatok US$ 16,8 miliar.

(Baca juga: Kelola Sanga-Sanga, Pertamina Siap Kucurkan Rp 3,4 T dalam Tiga Tahun).

Meski capaiannya masih rendah, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan siklus investasi migas tidak bisa dilihat dalam enam bulan terakhir semata. Sampai akhir tahun, “Berusaha kami capai,” kata Agung di Jakarta, Jumat (10/8).

Senada dengannya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Wisnu Prabawa Taher mengatakan akan berupaya agar investasi hulu migas terus meningkat. Investasi hulu masih rendah lantaran banyak proyek kegiatan migas baru masif di semester kedua. “Diharapkan semester dua akan meningkat. Nanti realisasi di kuartal empat,” ujarnya.

Jika melihat trennya, investasi migas menurun pada 2014-2017. Rinciannya, investasi sektor ini secara berturut-turut sejak 2014 yaitu U$ 21,7 miliar, US$ 17,9 miliar, US$ 12,7 miliar, dan tahun lalu menurun lagi menjadi US$ 11 miliar. (Baca juga: 2017, Realiasi Investasi Hulu Migas di Bawah Target).

Harapan kenaikan ada pada tiga tahun kedepan. Hal ini muncul setelah Kementerian ESDM memutuskan nasib 19 blok migas terminasi yang habis kontrak pada 2018-2021. Dari keputusan itu, pemerintah memperoleh komitmen kerja dari para kontraktor untuk mengelola blok yang telah mendapat kepastian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...