Penambangan Ilegal Hambat Pengembangan 8 Sumur Migas Pertamina

Safrezi Fitra
10 Agustus 2018, 19:00
Migas
Dok. Chevron

Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP mengungkapkan rencana pengembangan sumur migasnya tahun ini terhambat. Hambatan utamanya adalah permasalahan lahan dan penambangan migas ilegal yang dilakukan masyarakat di sekitar lokasi sumurnya.

"Rencananya, di semester I itu kami mau selesaikan 60 sumur pengembangan. Realisasinya hanya 42 sumur. Sebagian terkendala karena masalah illegal drilling," kata Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, di Jakarta, Jumat (10/8). Menurutnya, permasalahan ini bisa mengganggu produksi migas.

Dia menjelaskan umumnya, masalah yang menghambat kegiatan pengeboran ini adalah terkait pembebasan lahan. Ada beberapa lahan lokasi sumur yang belum bisa dibebaskan karena warganya meminta harga tinggi. Ada juga masalah tumpang tindih lahan. Bahkan, ada beberapa lokasi sumur yang masuk dalam lahan hutan rakyat.

(Baca: Pertamina Peringatkan Pengeboran Ilegal dan Bahaya Minyak Mentah)

Dari rencana pengembangan 18 sumur yang belum terselesaikan, 8 sumur diantaranya bermasalah karena adanya kegiatan penambangan migas ilegal tanpa izin. Delapan sumur ini berada pada lapangan migas Pertamina EP di Provinsi Jambi.  

Seharusnya kegiatan pengembangan 8 sumur ini sudah berjalan pada awal tahun 2018. Namun, sepanjang enam bulan pertama tahun ini Pertamina EP belum bisa merealisasikannya. Dari 8 sumur tersebut, hingga kini baru 3 lokasi yang sudah terselesaikan masalah lahannya. Permasalahan ini bisa selesai atas dukungan aparat penegak hukum.

Nanang berharap masalah ini segera selesai dan Pertamina EP bisa melakukan kegiatan pengeboran pada 8 sumur tersebut. Namun, penyelesaiannya tidak bisa hanya dilakukan oleh Pertamina EP sendiri. Butuh dukungan dan kerja sama institusi lain. Makanya peran pemerintah sangat penting.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...